Setelah sempat membagikan tips pemanfaatan bahan alam untuk pembersih wajah, Prof. Dr. apt. Mangestuti Agil, MS. juga memberikan penjelasan mengenai scrub, masker, dan toner herbal sebagai tahap lanjut perawatan wajah setelah pembersih.
Pertama-tama yang akan dibahas adalah Scrub atau yang juga dikenal dengan nama lulur. Lulur dapat digunakan untuk membantu pengelupasan sel kulit mati, yang nantinya akan diikuti dengan pembuangan kotoran lain, termasuk komedo dan sebum. Bahan dasar utamanya adalah tepung beras dan temu giring yang punya khasiat menyerap kotoran, antioksidan, dan antibakteri. Penggosokan kulit dengan scrub cukup dilakukan maksimal dua kali seminggu untuk menghindari pengelupasan kulit yang berlebih.
Sesudah scrub, tahap berikutnya dalam perawatan wajah adalah penggunaan masker wajah. Prinsipnya, masker harus terbuat dari bahan yang bersifat nonacnegenic, noncomedogenic, dan hypoallergenic. Artinya, tidak memicu jerawat, komedo, dan reaksi alergi. Salah satu bahan yang bagus untuk dijadikan masker adalah lidah buaya. Lidah buaya memiliki kandungan air yang sangat tinggi. Kandungan vitamin B2 dan 6, vitamin C, E, mineral, dan asam amino mencegah kekeringan kulit serta menjaga kelembutan dan elastisitas kulit.
Terakhir, Prof. Mangestuti membahas mengenai toner yang digunakan pada tahap akhir pembersihan wajah untuk menghapus sisa kotoran yang belum terangkat, terutama minyak. Teh hijau dapat dipilih sebagai toner alamiah yang potensial. Khasiatnya sebagai antioksidan sangat kuat karena kandungan
senyawa polifenol. Caranya, cukup seduh teh hijau dalam air mendidih dan dibiarkan 2–3 menit. Kemudian oleskan seduhan tersebut pada wajah dengan bantuan kapas atau bisa juga disemprotkan ke wajah dengan menggunakan botol semprot.
Sumber: Koran Jawa Pos section "HERBAL" yang ditulis oleh Prof. Dr. apt. Mangestuti Agil, MS.
