info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Profil Produk Metabolit Sel Punca Membran Amniotik (AMSC-PM) sebagai Antiaging (Cosmetics-Research Group)

 

Ilustrasi Produk Antiaging (Sumber gambar: www.freepik.com by awesomecontent)  

 

Produk cosmeceutical, yakni perpaduan kosmetik dan pharmaceutical atau obat telah mengambil alih industri perawatan secara global. Beberapa contoh jenis cosmeceutical antara lain agen pemutih kulit, sunscreen, pelembab, anti-kerut/penuaan, penghilang bekas luka, antioksidan, penguat rambut, anti-jerawat, rosacea, melasma dll (Pandey et al., 2021).

Penuaan kulit adalah proses biologis yang kompleks dan dipengaruhi oleh kombinasi faktor internal (genetika, metabolisme seluler, hormon dan proses metabolisme) dan eksternal (paparan krinis sinar matahari, polusi, radiasi pengion, bahan kimia, racun) (Ganceviciene et al., 2012). Secara global, pasar produk antiaging (antipenuaan) mengalami peningkatan setiap tahunnya bahkan diperkirakan terus meningkat hingga 2026, bahkan nilai pasar pada 2020 saja mencapai USD 25,9 M (www.grandviewresearch.com). Hal ini menandakan tingkat permintaan produk antiaging sangat tinggi. Hal-hal ini menjadi dasar ditemukan banyak artikel atau perkembangan riset yang mengulas tentang produk antiaging.

Perkembangan kosmetik antiaging (antipenuaan) saat ini telah berkembang pesat, teknologi yang digunakan sudah modern dan bahan aktif yang digunakan berasal dari bahan kimia yang dapat digunakan sebagai antipenuaan alami bagi tubuh manusia. Namun, antipenuaan ini memiliki ketidakstabilan penyimpanan karena banyaknya komponen air di dalamnya. Hal demikian, menjadikan pengembangan metode dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang optimal.

Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai kosmetik antipenuaan yang berasal dari dalam tubuh adalah produk metabolit sel punca membran amnion atau atau amnion membrane stem cell metabolite product (AMSC-PM). AMSC-MP adalah kantung selaput janin yang transparan, tipis dan kuat dengan ketebalan 0,02-0,05 mm. AMSC-MP mengandung hormon pertumbuhan yang berfungsi sebagai antipenuaan termasuk Transforming Growth Factor Beta (TGF-β), Epidermal Growth Factor (EGF), dasar basic Fibroblas Growth Factor (bFGF) dan Keratinocytes Growth Factor (KGF).

Hingga saat ini, belum ada literatur yang menyatakan standarisasi, karakterisasi, dan stabilitas dari AMSC-MP sebagai bahan baku produk biologi. Karakterisasi dan standardisasi AMSC-MP erat kaitannya dengan reproduktifitas dan efektivitas produk kosmetik antiaging. Parameter standardisasi (stabilitas dan karakterisasi) penting untuk produk farmasi, khususnya kosmetik. Hal demikian dibutuhkan untuk mengetahui efektifitas, kemanjuran penggunaan, dan penyimpanan produk dalam waktu yang lama.

Oleh karena itu, Peneliti Universitas Airlangga; Diah Indah Kumala Sari, Tristiana Erawati, Andang Miatmoko, Cita Rosita Sigit Prakoeswa, dan Widji Soerati melakukan studi untuk mengetahui karakteristik dan stabilitas produk metabolit sel punca membran amnion (AMSC-MP) dalam bentuk cair dan kering-beku pada suhu ruang (25ºC) dan suhu dingin (7ºC). Sampel yang digunakan peneliti (AMSC-MP) diperoleh dari Laboratorium Stem Cell Bank RSU DR Soetomo, Surabaya, Indonesia dengan prosedur legal.

Hasil pengujian peneliti menunjukkan adanya respon yang berbeda pada penyimpanan bentuk cair dan kering-beku. Kadar TGF-β menurun pada penyimpanan cair (7ºC) sedangkan pada penyimpanan kering-beku tetap stabil (7ºC) selama 21 hari. Hasil tes visual selama 28 hari menunjukkan bahwa untuk penyimpanan suhu ruang bentuk cair mengalami perubahan warna dan bau mulai hari ke-7, sedang pada bentuk kering-beku tidak mengalami perubahan warna. Untuk penyimpanan suhu dingin (7ºC), baik bentuk cair maupun kering-beku tidak mengalami perubahan warna maupun bau. Peneliti juga menunjukkan bahwa dalam penyimpanan suhu ruang terutama bentuk cair, merupakan kondisi yang baik bagi pertumbukan mikroorganisme. Hal demikian yang mempengaruhi adanya perubahan warna dan bau. Sebaliknya, bahwa suhu dingin mencegah pertumbuhan organisme dan menghentikan aktivitas enzim, sehingga tidak terjadi perubahan signifikan pada sampel.

 

Gambar 1. Pengamatan visual AMSC-MP pada penyimpanan cair dan kering-beku
(suhu dingin dan ruang) selama 28 hari (Sari et al., 2021)

 

Lebih lanjut lagi, pada pengujian Difraksi X-Ray (XRD) peneliti menunjukkan adanya puncak (peaks) sebagai sifat kristal sampel dari hormon pertumbuhan. Temuan ini bisa memberikan informasi penunjukan hormon pertumbuhan pada AMSC-MP. Peneliti juga menunjukkan adanya gugus amida dan alkil yang mengandung faktor pertumbuhan dalam AMSC-MP dengan spektroskopi inframerah transformasi fourier (FTIR). Disamping itu, AMSC-MP memiliki karakteristik gugus fungsional protein yaitu adanya ikatan C=O pada nomor gelombang 1675-1640 cm-1 dan N-H 3350- 3200 cm-1

 

Gambar 2. Difraksi X-Ray hormon pertumbuhan (puncak)
pada AMSC-MP kering-beku (Sari et al., 2021)

 

Informasi penelitian ini dapat dimanfaatkaan sebagai acuan dalam studi lanjutan terkait perkembangan cosmeceutical khususnya antiaging dari produk metabolit sel punca membran amnion (AMSC-MP).

 

Hasil penelitian dapat diakses di

https://doi.org/10.21276/ijprhs.2020.01.02

 

Penulis: Ani N. Fauziyah

Editor: Dr. apt. Noorma Rosita, M.Si