17 Agustus, Selain dikenal sebagai hari besar Negara Kesatuan Republik Indonesia, Hari ini juga dikenal sebagai hari lahirnya fakultas kita tercinta: Farmasi Universitas Airlangga. Setiap tahunnya, ulang tahun fakultas selalu dihelat dengan meriah. Begitu juga dengan tahun ini, sejak Februari lalu, Panitia Dies Natalis tentunya sangat antusias mulai menyusun rangkaian acara mulai dari panggung hiburan, lomba lari marathon, dan dekan cup semua sudah mulai dipersiapkan. Tapi siapa sangka, tiba-tiba dalam sekejap mata kita dihadapkan dengan situasi pandemi COVID19. Hal inilah yang agaknya sedikit menjadi challenge tersendiri untuk panitia dies natalis.
“Jujur, pertamanya kami agak kelimpungan, karena memang waktu itu fakultas belum berani memberi kepastian tentang perkuliahan pada semester selanjutnya,” Rio, selaku chairman Dies Natalis 57 FF UNAIR mengaku kepada farma pos pada Selasa (16/12) lalu. Berbagai upaya akhirnya dilakukan, termasuk membuat rencana B untuk mengadakan perhelatan secara daring.
Tentunya tidaklah mudah bagi panitia untuk menyusun kembali apa yang sebelumnya sudah dirangkai dengan rapi. berangkat dari salah satu acara dies natalis yang diselenggarakan di salah satu sekolah tinggi, Panitia dies natalis kemudian menyusun rangkaian acara dari nol termasuk perlu repot-repot untuk merombak kembali susunan panitia. Beberapa sie yang dianggap tidak relevan untuk acara daring dibubarkan untuk kemudian dilebur dengan sie lain.
“challengenya dimulai dari situ, kami sebar lagi questionnaire kepada panitia yang isinya dimana mereka mau ditempatkan selain di sie awal.” Ujar Adinda, Vice Chairman Dies Natalis 57 FF UNAIR. Tantangan selanjutnya adalah meningkatkan solidaritas antar panitia walaupun hanya dengan media layar gawai. Rio dan Adin mengaku sebenarnya mereka sempat khawatir mengenai hal ini namun ternyata, para koordinator beserta wakilnya sangat bekerja keras sehingga walaupun pertemuan tatap muka hampir tidak pernah dilakukan, kekompakkan mereka tetap terjaga sampai akhir acara.
Tidak berhenti disitu, tantangan lain hadir saat pengeksekusian acara. Mulai dari susahnya penyampaian acara, sampai pengumpulan video dari peserta untuk acara.
Tapi, voila! Kalimat ‘hasil tidak akan mengkhianati usaha’ memang benar adanya!
Walaupun rangkaian acara Dies Natalis 57 FF UNAIR sudah berakhir, tapi kalau boleh jujur, animo dan kesannya tentu masih bisa dirasakan oleh civitas akademika universitas airlangga.
Mengangkat tema ‘Reawakening of The Ec57atic Carnival’ yang secara harfiah dapat diartikan sebagai ‘membangkitkan keadaan’ tapi apabila diartikan secara filosofis, menurut Rio, “artinya kita mencoba bangkit lagi di saat pandemi,” sedangkan carnival bisa diibaratkan sebagai tempat bersenang-senang, “jadi filosofinya berarti kita mencoba bangkit dan bersenang-senang di era pandemi,” benar saja! Acara yang dilaksanakan dari bulan Agustus hingga Oktober 2020 ini berhasil dengan sangat memuaskan menarik perhatian tidak hanya civitas akademika fakultas farmasi universitas airlangga, tetapi juga pihak lain. Hal yang seperti ini, menurut Rio dan Adin sebenarnya diluar ekspektasi.
“kami sama sekali gak expect feedbacknya bakalan se positif itu!” Ucap laki-laki asal Jakarta itu.
Semua senang! Semua bahagia! Dua kalimat seru itu mungkin cukup menggambarkan kesan civitas akademika fakultas farmasi universitas airlangga terhadap acara ini. Karena, tidak hanya menjelma menjadi hiburan di tengah keadaan yang gawat darurat begini, dies natalis juga berhasil menunjukkan ‘sisi lain’ mahasiswa dan dosen fakultas farmasi universitas airlangga—yang ternyata tidak hanya jago dalam meramu obat—mengobati rindu civitas akademika terhadap fakultas, dan yang paling penting: menjadi tempat silaturhami daring para mahasiswa dengan sesama atau dengan dosen. Seolah melebur menjadi satu, mahasiswa dan dosen saling bersahut pesan pada kolom komentar youtube Dies Natalis 57 FF UNAIR.
Keren sekali, kan? Jadi sekali lagi, terima kasih kepada seluruh panitia Dies Natalis 57 FF UNAIR yang sudah bekerja dengan keras!
