info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Dekan FF UNAIR Hadiri Pertemuan Bergengsi WHO-IRCH 2025 di Jakarta


Dekan FF UNAIR (Hijab Kuning) Hadiri Pertemuan Bergengsi WHO-IRCH 2025 di Jakarta

Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR), Prof. apt. Dewi Melani Hariyadi, S.Si., M.Phil., Ph.D., diundang secara khusus untuk menghadiri The 16th Annual Meeting of the WHO – International Regulatory Cooperation for Herbal Medicine (WHO-IRCH) Network. Prof. Dewi hadir dengan didampingi oleh dua guru besar dari kelompok bidang keilmuan farmakogmosi dan fitokimia FF UNAIR, yaitu Prof. Dr. Aty Widyawaruyanti, M.Si. dan Prof. Tutik Sri Wahyuni, S.Si., M.Si., Ph.D.

Kegiatan bergengsi ini diselenggarakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) pada 14 Oktober 2025 bertempat di JS Luwansa Hotel and Convention Center, Jakarta. Berlangsung sukses, acara tersebut dihadiri oleh WHO, BPOM RI, serta anggota IRCH dari 24 negara.

Pertemuan ini menjadi wadah penting bagi para regulator dan pakar dari berbagai negara untuk membahas perkembangan kebijakan dan regulasi terkait obat bahan alam (herbal) di tingkat global.

The International Regulatory Cooperation for Herbal Medicine (IRCH) merupakan jejaring kerja sama antar otoritas regulatori obat bahan alam yang dibentuk atas inisiatif World Health Organization (WHO). IRCH saat ini beranggotakan 49 badan regulasi dari berbagai negara yang memiliki kewenangan dalam pengawasan obat bahan alam (herbal). Jejaring ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan, mutu, dan khasiat produk herbal secara global.

Secara rutin, IRCH Network menyelenggarakan pertemuan tahunan dengan agenda utama berupa plenary session dan workshop, yang berfokus pada kolaborasi, pembaruan informasi, serta penguatan kapasitas regulator di bidang obat bahan alam.

Kehadiran Prof. Dewi dalam forum internasional ini menjadi wujud pengakuan terhadap peran aktif FF UNAIR dalam pengembangan ilmu dan regulasi obat bahan alam di Indonesia. Selain memperkuat jejaring akademik dan profesional di tingkat global, partisipasi ini juga menjadi langkah strategis dalam mendukung upaya integrasi sains herbal Indonesia dalam standar internasional.