FF UNAIR Edukasi Masyarakat Tentang Produk Inovasi Berbasis Kunyit di Desa Tenaru Gresik
Menyambut Dies Natalis Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR) Ke-62, dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tenaru, Gresik, pada Sabtu (23/8/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Inovasi Produk Kesehatan Berbasis Kunyit sebagai Solusi Menuju Kemandirian Ekonomi Masyarakat Desa Tenaru Gresik”.
“Ini dalam rangka mendukung pengembangan potensi ekonomi masyarakat desa. Terutama untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian lokal. Kegiatan ini merupakan salah satu perwujudan Tri Dharma yang bertujuan memberdayakan masyarakat melalui pelatihan inovasi produk olahan kunyit yang aman dan berkualitas, serta memperluas peluang usaha melalui kreasi produk industri rumah tangga (IRT),” tutur Prof. apt. Juni Ekowati, M.Si., selaku ketua kegiatan pengmas.
Prof. Juni mendapatkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pada tahun 2024 Kabupaten Gresik tercatat memproduksi kunyit sebanyak 2.426.290 kg dan Sebagian besar (2.216.865 kg) diproduksi di Kec. Driyorejo, termasuk Desa Tenaru. Saat ini, petani dan masyarakat setempat hanya memanen kunyit lalu menjualnya dalam bentuk rimpang segar dengan harga sekitar Rp 15.000-Rp 25.000 per kg.
Padahal, apabila kunyit diberi sentuhan teknologi berupa inovasi produk olahan, nilainya dapat meningkat hingga tiga-empat kali lipat. Ini, membuka peluang pengembangan usaha yang lebih menguntungkan dan berkelanjutan.
Dengan melihat potensi tersebut warga diedukasi mulai dari bagaimana proses pembuatan simplisia tanaman obat sebagai ramuan obat tradisional hingga aspek mutu dan keamanan produk olahan berbasis kunyit.
Selain teori, peserta juga berkesempatan mempraktikkan pembuatan produk inovatif seperti minuman serbuk kunyit asem, sirup kunyit, dan sabun kunyit. Dari kegiatan pelatihan, peserta tampak sangat antusias karena mencoba hal baru yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan kekayaan alam yang menjadi kearifan lokal daerahnya. Dengan demikian, masyarakat setempat, mampu menciptakan peluang ekonomi baru. Hal ini sejalan dengan pilar pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin ke-4 yaitu "Pendidikan Berkualitas".
Tim Pengmas FF UNAIR Berfoto Bersama Warga Desa Tenaru Gresik