Tim Pengmas FF UNAIR Edukasi Masyarakat untuk Manfaatkan Limbah Jeruk Nipis
Tak hanya mengangkat topik terkait kesehatan, tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR) juga peduli pada lingkungan. Hal tersebut terbukti saat digelarnya pengmas terkait pemanfaatan limbah jeruk nipis di Desa Bolo, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik tanggal 16 September 2023 lalu.
Kegiatan yang diketuai oleh Prof. Dr. apt. Retno Sari, M.Sc. berserta para dosen Fakultas Farmasi dan mahasiswa S2 Magister Ilmu Farmasi mengangkat tema “Peningkatan nilai guna limbah kulit jeruk nipis melalui penerapan teknologi dan formulasi produk sederhana guna mendukung SDGs bagi petani jeruk di kecamatan Ujung Pangkah, Gresik”.
Kegiatan ini dilakukan karena penduduk desa tersebut rata-rata memiliki lahan yang ditanami jeruk nipis dengan kemampuan produksi 2 hingga 3 ton per hektar. Selama ini daging buah dan air perasan yang lebih banyak dimanfaatkan ketimbang kulitnya, sehingga menyebabkan jumlah limbah kulit jeruk cukup besar. Menurut data dari sumber terpercaya yang didapatkan tim FF UNAIR, limbah kulit jeruk yang dihasilkan di Indonesia mencapai 85.323,49 ton berat kering yang berasal antara lain dari industri makanan dan rumah tangga.
Pasti banyak yang tidak tahu bahwa kulit jeruk dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Untuk itulah tim Pengmas FF UNAIR mengedukasi masyarakat terkait manfaat kulit jeruk nipis dan mengajak merema untuk mempraktekkan pemanfaatan jeruk nipis.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh para kader PKK dan petani jeruk nipis, peserta diajak membuat produk micellar water dan hand sanitizer yang mengandung perasan kulit jeruk nipis dan jeruk lemon. Produk ini nantinya dapat dijual maupun dimanfaatakn untuk kebutuhan pribadi.
Kegiatan ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 15 Life on land dimana tim FF UNAIR turut menjaga ekosistem darat dan meningkatkan pemanfaatan berkelanjutan.
