info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Inovasi Mikroemulsi Reverse Micelle Meniran Antikanker Serviks Antarkan Tim Mahasiswa FF UNAIR Lolos Pendanaan

Pembuatan Sediaan Mikroemulsi Sistem Reverse Micelle Meniran

Tim Program Kreativitas Mahasiswa - Riset Eksakta (PKM-RE) 2023 dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR) mengusung antikanker serviks dari bahan alam sebagai inovasi hingga lolos tahap pendanaan. Tim beranggotakan Fany Zumrotul Faizah sebagai Ketua, Leivina Ariani S.P., M. Rofiqi Azmi, Shavira Priyantika Putri, dan Zavirah Silalahi, didampingi Prof. Rr. Retno Widyowati, S.Si., M.Pharm., Ph.D, Apt., menggunakan tanaman meniran karena mengandung senyawa korilagin yang berpotensi sebagai antikanker.

Mengagumkannya lagi, tim PKM-RE ini juga mengembangkan inovasi perawatan luka diabetes menggunakan pegagan (Centella asiatica). Inovasi ini membuktikan bahwa para mahasiswa FF UNAIR tersebut turut serta mendukung SDGs 9 Industry, Innovation and Infrastructure.

Urgensi Pengobatan Herbal Antikanker Serviks

“Prevalensi kanker cukup tinggi. Mengacu data World Health Organization (WHO) pada 2020, tercatat 19,3 juta kasus baru kanker dengan total kematian sebanyak 10 juta dan diperkirakan akan meningkat sebesar 28,4 juta kasus di tahun 2040. Jika dikerucutkan kembali, kanker serviks adalah jenis kanker dengan jumlah penderita terbanyak kedua di Indonesia, yakni sebanyak 36.633 pasien,” kata Fany ketika ditanya mengenai dasar pemilihan inovasi tim mereka.

Inovasi ini, lanjutnya, memiliki kelebihan daripada pengobatan berbahan kimia yang tidak selektif terhadap sel normal sehingga menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, nefrotoksisitas, dan hepatotoksisitas. “Sel kanker serviks memiliki lipoprotein yang tinggi sehingga sediaan kami harus memiliki fase luar berupa minyak. Keterbaruan penelitian kami berada pada aspek formulasi sediaan mikroemulsi sistem reverse micelle ekstrak meniran (MSRMM) dan aktivitasnya sebagai antikanker serviks,” tambah Shavira.

Berkenalan Lebih Awal dengan In Vitro

Leivina mengaku bahwa pengalaman PKM ini sangat membuka wawasan bagi tim. “Pelaksanaan riset ini menggunakan uji in vitro dengan sel HeLa, sedangkan mayoritas anggota tim kami berada di semester 4 sehingga belum pernah berkecimpung dalam pengujian tersebut,” ungkapnya.

"Alhasil, kami harus membagi waktu untuk orientasi (pengenalan) terlebih dahulu hingga diizinkan melakukan pengujian sampel kami di laboratorium in vitro FF UNAIR" lanjutnya. Menurut Leivina sendiri, hal ini sangat mengesankan karena menjadi lebih awal dalam memahami pengujian in vitro dan mengetahui aspek yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan hasil uji yang valid.Tim Melakukan Uji In vitro dengan Sel Kanker Serviks HeLa

Semoga Lolos PIMNAS!

Rofiqi memaparkan bahwa riset ini dapat menjadi dasar acuan dalam pengembangan sediaan mikroemulsi sistem reverse micelle ekstrak meniran (MSRMM) sebagai antikanker serviks yang dapat diberikan melalui rute peroral sehingga lebih mudah digunakan oleh masyarakat. “Harapannya, hasil riset ini dapat kami presentasikan hingga ke PIMNAS dan dapat digunakan sebagai dasar pengujian selanjutnya, yaitu tahap in vivo dalam pengembangan obat herbal antikanker serviks,” tutup Zavirah.

Tim PKM-RE FF UNAIR beserta Pembimbing

Penulis: Leivina Ariani S.P. (2021)
Editor: Tim Humas FF UNAIR
Dokumentasi: Tim PKM-RE FF UNAIR

Baca juga:
Lolos Pendanaan, Tim PKM-RE FF UNAIR Ciptakan Modern Wound Dressing Berbahan Alam sebagai Perawatan Luka Diabetes