Para Peserta Inherit 2023 Saat akan Menanam TOGA
Usai agenda Indonesian Heritage (Inherit) 2023 hari pertama terlaksana dengan lancar, kegiatan berlanjut di Desa Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur. Rombongan panitia dan peserta Inherit 2023 bersama tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR) berangkat ke Desa Ngadisari pada pagi hari ini (25/7/2023).
Sesampainya di Balai Desa Ngadisari, pengmas dengan judul "Pengembangan Desa Wisata Melalui Optimalisasi Produk Inovasi Dari Buah Adas Bagi Masyarakat Suku Tengger" dimulai dengan jumlah peserta lebih dari 30 orang. Dua pembicara yang merupakan dosen FF UNAIR yaitu apt. Rr. Retno Widyowati, S.Si.,M.Pharm., Ph.D. dan apt. Tutik Sri Wahyuni, S.Si., M.Si., Ph.D. mulai menyampaikan materi mengenai pemanfaatan obat herbal termasuk buah adas.
Para peserta Inherit 2023 juga dipersilahkan untuk membagikan ilmu terkait obat tradisional yang biasa mereka gunakan di negara asalnya kepada para warga lokal. Selain itu, para peserta INHERIT 2023 juga berkesempatan mewawancarai penduduk lokal (Suku Tengger) untuk mengulik tanaman herbal apa saja yang biasa digunakan oleh mereka, tentunya dengan didampingi panitia Inherit 2023 sebagai penerjemah bahasa.
Tak hanya itu, tim pengmas FF UNAIR dibantu oleh peserta Inherit 2023 juga mengedukasi masyarakat dengan mempraktekkan teknik distilasi untuk menghasilkan minyak esensial dari tanaman obat. Setelahnya, para peserta dan warga dikenalkan dengan TOGA serta pemanfaatannya. Kemudian mereka diajak menanam TOGA pada lahan yang telah disediakan di Desa Ngadisari. Semua peserta terlihat antusias saat melakukan penamaman TOGA, bahkan banyak diantara mereka yang menghafalkan manfaat hingga nama latin dari tanaman yang ditanam kala itu untuk menambah ilmunya.
Melalui kegiatan ini FF UNAIR terbukti mendukung capaian SDGs 3 pada parameter Good Health and Well-being.
Ibu apt. Rr. Retno Widyowati, S.Si.,M.Pharm., Ph.D. Saat Menyampaikan Materi