Jeruk nipis merupakan salah satu buah yang punya kedekatan khusus dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena biasa dikonsumsi menjadi bentuk makanan maupun minuman. Dibalik rasa masamnya, sama seperti asam jawa maupun belimbing wuluh, jeruk nipis juga memiliki khasiat yang luar biasa. Kulit buah dan daun tanaman ini juga populer dimanfaatkan sebagai pengharum yang berkhasiat sebagai antibakteri sehingga dipakai pada aromaterapi.
Prof. Dr. apt. Mangestuti Agil, MS. Guru Besar Botani Farmasi dan Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR) menjelaskan bahwa jeruk nipis memiliki sumber vitamin yang cukup potensial, terutama vitamin C. Selain itu terkandung juga mineral dan zat bioaktif.
Pada jeruk nipis terkandung limonen yang merupakan minyak atsiri tanaman kelompok jeruk. Hasil studi menunjukkan limonen dapat berperan mengendalikan gangguan neurodegenerasi atau penurunan fungsi sel saraf otak yang umumnya terjadi seiring bertambahnya umur.
Peneliti Taiwan juga menyatakan bahwa minyak atsiri jeruk nipis sudah terbukti menunjukkan aktivitas antioksidan dan hipolipidemik yang penting bagi kesehatan sel pembuluh darah dan jantung. Jeruk nipis juga dapat berperan sebagai penurun antihiperlipidemia (kadar lemak berlebih).
Prof. Mangestuti menambahkan, terdapat sebuah studi yang menguraikan efek perlindungan senyawa polymethoxy flavon jeruk dimana hal tersebut dapat menghambat karsinogenesis (perubahan sel normal menjadi sel kanker) melalui berbagai jalur.