Dewasa ini, obat bukanlah sesuatu yang asing bagi masyarakat. Obat dapat ditemui hampir di setiap rumah, entah sebagai bagian dari terapi yang sedang dijalani, untuk berjaga-jaga, sisa dari pengobatan sebelumnya, dan beragam alasan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah memahami manfaat obat dalam kehidupan sehari-hari.
Sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan praktik penyimpanan dan pembuangan obat yang baik. Masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui bagaimana cara menyimpan obat yang sedang digunakan dan cara membuang obat yang sudah kedaluwarsa. Praktik penyimpanan dan pembuangan obat yang tidak tepat dapat menimbulkan dampak negatif, baik pada pengguna obat maupun lingkungan sekitarnya.
Atas dasar itulah, Kelompok D1 Farmasi Masyarakat FF UNAIR mengadakan kegiatan promosi kesehatan. Tema yang diusung adalah manajemen obat di keluarga dengan media komik. Kegiatan ini dilakukan pada Rabu (27-11-2019) di Pusat Layanan Kesehatan (PLK) Kampus C UNAIR dan sekitarnya.
Sasaran dari kegiatan ini adalah sivitas akademika UNAIR yang sedang beraktivitas di sekitaran PLK. Berlangsung selama tiga jam, sebanyak 51 eksemplar komik dan stiker berhasil dibagikan melalui kegiatan promosi kesehatan ini. Tak hanya mendapatkan komik dengan ilustrasi dan cerita yang menarik, para sivitas akademika UNAIR juga bisa mendapatkan penjelasan lengkap seputar penyimpanan dan pembuangan obat yang benar. Para peserta tampak sangat antusias mendengarkan penjelasan dari anggota tim dan dapat mengikuti dengan baik.
Hal menarik yang ditemui selama acara berlangsung adalah masih banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui tata cara penyimpanan dan pembuangan obat dengan benar. Selain itu, masyarakat juga masih belum mengetahui betul bagaimana peran apoteker secara menyeluruh.
Dengan adanya kegiatan promosi kesehatan ini, diharapkan masyarakat bisa mendapatkan informasi lebih seputar manajemen obat di rumah dan memahami peran apoteker dengan lebih baik. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat secara lebih luas dan menyeluruh, diperlukan kemudahan akses terkait manajemen obat dan kegiatan edukatif yang diadakan secara berkala.