info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

SUKSES : Bakti Sosial Lintas Bangsa Unair - USM

Badan Eksekutif Mahasiswa Farmasi Unair bekerjasama lintas bangsa dengan Mahasiswa Farmasi Universiti Sains Malaysia (USM) mengadakan program Bakti Sosial bertajuk Farmasi Peduli Desa. Program yang dilaksanakan sejak tanggal 8 s/d 10 mei 2008 di Desa Sarangan kecamatan Kanor Bojonegoro ini berlangsung dengan sukses.

Dalam kegiatan yang dipelopori oleh sekitar 50 mahasiswa bersama Farmasi UNAIR-USM ini diselenggarakan banyak sekali acara mulai dari Pengobatan gratis, pendidikan anak usia dini, penyuluhan kesehatan, program bersih desa, pembukaan rumah baca hingga pembagian kebutuhan pokok secara gratis pada warga desa.

Baik Subroto (Presiden BEM FFUA) dan Hanny (Ketua Panitia) merasa puas dengan kesuksesan penyelenggaraan Bakti Sosial ini, mengingat ini pertama kalinya bagi Mahasiswa Farmasi mengadakan join committee atau kepanitian bersama lintas bangsa, sedang dari Mahasiswa USM yang diwakili oleh Madjid merasa berjaye (baca : sukses) dengan acara tersebut.

Kegiatan Bakti Sosial ini sendiri sebenarnya resmi dimulai saat menerima kedatangan 30 orang rombongan dari USM yang terdiri dari Mahasiswa, Dosen hingga Rektor USM hari Kamis, 7 Mei 2008. Setelah acara perjamuan pada hari itu, esoknya (8/10 2008) seluruh panitia baik dari UNAIR-USM beserta Dosen pendamping bertolak ke Bojonegoro. Kedatangan panitia di Bojonegoro disambut oleh jajaran LMD Sarangan dan Muspika Kanor. Sayangnya acara pembukaan yang dijadwalkan dibuka oleh Bupati Bojonegoro akhirnya batal karena sesuatu hal sehingga acara dibuka oleh Kepala Rumah Sakit Daerah Kab. Bojonegoro, namun itu semua tidak mengurangi antusiasme panitia dan juga animo warga desa untuk melihat acara pembukaan.

Satu hal yang menarik dari program Baksos ini adalah konsep berbaur dengan masyarakat dengan cara beberapa panitia/mahasiswa diinapkan pada warga desa. Tercatat ada sekitar 15 warga desa yang rumahnya ditinggali oleh panitia sehingga hal ini semakin menambah nuansa keakraban antara panitia dan warga yang terlihat saat acara temu warga pada malam harinya di Balai Desa Sarangan. Meskipun pada awalnya amat canggung tetapi kekhawatiran bahwa akan terjadi perbedaan kultur yang mencolok antara warga khususnya dengan mahasiswa Malaysia ternyata tidak menjadi kenyataan bahkan terlihat antara warga dengan panitia seperti ada ikatan batin dan sudah saling mengenal saat berlangsungnya acara temu warga malam hari itu.

Pagi harinya (9/10 2008), ada 2 agenda yang dilakukan oleh panitia yaitu Pengobatan gratis dan Pendidikan serta penyuluhan kesehatan bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI). 240 orang warga desa mengikuti pengobatan gratis yang dibuka sejak pukul 09.00 sedangkan seluruh siswa MI juga bersemangat mengikuti penyuluhan dari kakak-kakak Mahasiswa yang diakhiri dengan pembagian alat kesehatan seperti sikat gigi dan pasta gigi untuk anak-anak tersebut.

Yang sangat mengejutkan adalah acara kesenian dan pertukaran budaya yang dilakukan pada malam harinya karena animo warga yang sangat besar sehingga banyak warga yang terpaksa berdiri dan melihat dari luar Balai Desa bahkan banyak yang terpaksa duduk di tanah maupun pematang sawah beralaskan sandal maupun barang seadanya demi melihat penampilan Bintang dan idola dari Farmasi UNAIR-USM maupun dari kalangan warga sendiri seperti kesenian Hadrah, persembahan dari siswa MI dan penampilan dari grup musik Karang Taruna. Tak luput pula penampilan dari para Dosen yang kompak menyanyikan Lagu Bengawan Solo diiringi dengan puisi spontanitas oleh Bapak Nyoman Wijaya,S.Si.,Sp.FRS (Staf Dosen Farmasi Komunitas). Baik mahasiswa UNAIR maupun USM menampilkan tarian dan nyanyian untuk mengisi acara tersebut. Acara berakhir pada pukul 23.00 WIB dan diakhiri foto bersama seluruh pengisi acara.

Sabtu pagi (10/10 2008), acara dimulai pukul 06.00 dengan kegiatan Bersih Desa. Puluhan warga desa baik tua maupun muda bercampur dengan Mahasiswa dan Dosen untuk merapikan jalan protokol Desa sementara para wanitanya menyibukkan diri di Dapur untuk menyiapkan sarapan pagi bagi peserta Bersih desa. Acara ini sendiri berakhir pukul 08.00 WIB. Pukul 09.00 Kegiatan Baksos dilanjutkan dengan Penyuluhan Kesehatan dengan sasaran Ibu-Ibu PKK Desa Sarangan dengan tema "Bahaya Pemakaian Mono Sodium Glutamat" dan "Pembuatan Jamu Kesehatan". Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian sembako gratis pada warga desa. Pembagian sembako berlangsung dengan tertib dan lancar karena panitia melalui perangkat desa telah mendistribusikan kupon pengambilan sehari sebelumnya serta warga desa benar-benar mematuhi himbauan dari panitia untuk mengantri dengan tertib.

Acara terakhir yang juga sekaligus gong penutup kegiatan Bakti Sosial Farmasi Peduli Desa UNAIR-USM adalah pembukaan Rumah Baca bagi anak-anak di Balai Desa. Nampak saat pita Rumah Baca digunting oleh Kepala Desa, puluhan anak-anak berebut masuk dan membaca koleksi Buku yang disediakan. Koleksi buku yang ada sendiri meliputi buku cerita, buku pelajaran hingga buku pengetahuan umum yang sesuai bagi anak-anak. Acara Bakti Sosial ini ditutup dengan suatu momen yang mengharukan karena saat acara penutupan itulah banyak warga desa khususnya Kepala Desa berlinang air mata, hal ini pula turut membuat panitia tak kuasa menahan haru sehingga sebagian besar panitia meneteskan air mata seperti Subroto yang biasanya terkenal ceria tetapi ikut terharu melihat peristiwa tersebut. Pak Nyoman bersama dengan Dosen-dosen lainnya juga tak kuasa membendung air mata yang mulai meleleh di pipi. Akhirnya perpisahan pun harus terjadi dan Panitia dilepas kepergiannya dengan bersalaman atau berpelukan dengan seluruh warga desa hingga mengular jauh dari Balai Desa. Setiap warga baik tua muda, kecil besar tumpah ruah di jalan desa mengiringi kepergian panitia. Sampai jumpa lagi Desa Sarangan, Bojonegoro