Jepang selalu masuk ke dalam destinasi yang ingin dikunjungi oleh hampir sebagian orang. Begitu pun dengan kami. Awal Desember tahun lalu, selama satu minggu, kami berkesempatan mengunjungi negeri yang terkenal akan bunga sakuranya tersebut. Melalui International Academic Conference on Social Sciences (IACSS 2016) yaitu sebuah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Higher Education Forum (HEF), kami berpartisipasi untuk berdiskusi dan bertukar ide, inovasi dan penelitian terkait isu-isu sosial sains global.
IACSS 2016 bertempat di Gedung Bunka Kaikan, bagian dari kompleks Sunshine City yang berlokasi di bagian timur Ikebukuro. Acara ini dihadiri oleh ratusan orang baik akademisi, pelajar, dan peneliti dari berbagai negara, tak terkecuali dari Indonesia. Acara dibagi menjadi beberapa sesi dan berlangsung di dalam sebuah ruangan kecil. Acara dimulai dengan presentasi paper disusul oleh tanya jawab dan diakhiri dengan pemaparan materi oleh keynote speaker.
Acara berlangsung selama tiga hari, menyisakan beberapa hari yang tersisa untuk kami mengelilingi Jepang. Ada banyak tempat menarik yang bisa dikunjungi di Jepang dan pilihan kami adalah Meiji Shrine dan Sensō-ji. Meski jepang sangat maju dalam bidang teknologi yang produknya menginvasi dunia, pada saat yang sama, Jepang masih begitu kuat memegang tradisi dan budayanya. Misalnya saja, di dua tempat wisata tersebut, kami menemukan banyak perempuan Jepang mengenakan kimono.
Meski hanya hitungan hari, namun pengalaman ke Jepang pertama kami menyisakan banyak kenangan yang tak bisa kami lupakan. Hal-hal yang kemudian berubah menjadi sesuatu yang kami rindukan di kemudian hari. Mulai dari hal sederhana seperti hotel kapsul yang kami tempati beserta penghuni kamar sebelah yang selalu berganti setiap hari, melihat Tokyoites berlarian mengejar waktu pada jam kerja, menaiki kereta bawah tanah yang menghubungkan distrik-distrik di pusat Tokyo.
Jepang menampilkan gambaran kebalikan dari Indonesia: tak macet, serba teratur, tertib, bersih, dan disiplin yang mengagumkan. Perjalanan ini bukan hanya sekadar bagaimana bangganya kami bisa membawa nama almamater, tapi tentang bagaimana kami belajar banyak hal. Mulai dari tidak perjuangan yang sia-sia, bagaimana sikap orang Jepang dan akademisi dari berbagai negara yang saling menghormati, mengahargai, sopan dan tolong menolong. Hal-hal tersebut membuat kami harus meninjau ulang tentang potret diri kami sebagai individu dan bangsa Indonesia.
Terima kasih Jepang atas pengalaman yang indah ini. Suatu saat kita akan bertemu lagi.
Nama Kegiatan
International Academic Conference on Social Sciences (IACSS 2016)
Tempat
Sunshine City, Bunka Kaikan, Lantai 7, 3-1 Higashi-Ikebukuro, Toshima-ku, Tokyo, Jepang.
Waktu Pelaksanaan
6-8 Desember 2016
Nama |
NIM |
Jeany Ratna Purwatri |
051311133210 |
Rebhika Lusiana |
051411131012 |
Rendha Kusumaning Kristiwi |
051411131024 |
Alifia Sakinah |
051411131112 |