info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Apoteker Unair, Siap Buktikan Kemampuan

(*). "Saudara adalah andalan SDM Indonesia agar mampu bersaing. Membawa ke tingkat persaingan yang lebih tinggi," demikian yang disampaikan Dekan Fakultas Farmasi Unair, Prof. Dr. Achmad Syahrani, drs., MS., usai menyerahkan ijazah apoteker di Fakultas Farmasi Unair, Kampus B, Kamis (14/2) kemarin.

Kala itu, bersama ketiga Wakil Dekan Farmasi, Prof. Syahrani memimpin langsung upacara pengucapan sumpah apoteker periode ke-85 Universitas Airlangga. Penyerahan ijazah apoteker, juga dihadiri oleh Wakil Rektor I Unair, Prof. Dr. Muhamad Zainudin, Apt. Guru Besar Farmasi Unair ini datang mewakili Rektor Unair yang kebetulan berhalangan hadir.

Dalam sambutannya, Dekan Farmasi Unair menuturkan, bahwa apoteker Farmasi Unair ini nantinya akan mendarmabaktikan dirinya melalui bidang kesehatan masyarakat. Untuk itu, para apoteker baru, harus dapat membuktikan kemampuan dan kemauannya secara langsung kepada masyarakat.

Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh wakil apoteker, bahwa apoteker lulusan Unair akan berusaha untuk mewarnai kehidupan masyarakat dengan lebih baik. "Untuk itu, meski nanti akan bekerja sebagai rekan sejawat, namun kami masih membutuhkan bimbingan dan limpahan pengetahuan dari para dosen di sini, khususnya saat menjalankan praktek profesi apoteker," ujar wakil apoteker periode 85.

Lebih jauh, Prof. Syahrani menghimbau, agar para apoteker baru senantiasa mengingat akn sumpah yang baru diucapkannya. Menurutnya, apoteker diharapkan dapat menjadi andalan SDM Indonesia untuk mampu bersaing di percaturan dunia. ”Yakin dan percaya diri lah anda ! Melalui bekal dan keyakinan yang diperoleh, anda akan berhasil hadapi tantangan dan peluang yang sangat ketat,” ujar Dekan Farmasi Unair ini.

Seperti diketahui, HDI (human development index) Indonesia kini berada di peringkat ke-107 dari 177 negara. "Kita masih kalah dibandingkan Vietnam,” tukas Prof. Syahrani. Untuk itu, Farmasi Unair bermaksud akan terus meningkatkan kualitas para lulusannya.

Dikatakan oleh Prof. Syahrani, bahwa Farmasi Unair kini berusaha mengikuti dan mengupayakan peningkatan kompetensi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Di tingkat nasional, dari hasil evaluasi Q Project yang dimenangkan, Farmasi Unair menduduki peringkat teratas dari 45 pemenang. ”Ini kita juga sedang merintis kerjasama serius dengan Bonn University dan University of Groningen. Ini demi untuk meningkatkan kualitas ! Sejak 2002 kita juga telah memiliki 26 mahasiswa asal Malaysia,” demikian tandas Prof. Syahrani.

Farmasi Unair, menurut Prof. Syahrani, akan berusaha membuka diri. Tidak menutup kemungkinan untuk memperhatikan trend yang terjadi di dunia luar. ”Trend untuk saat ini, profesi saja tidak cukup. Jadi Farmasi Unair juga membuka S2 yang sekiranya dibutuhkan masyarakat. Kini, Farmasi juga sedang berjuang untuk bisa meraih ISO 9001:2008,” tekan Guru Besar Farmasi Unair yang satu ini.

Bagi para apoteker baru, Prof. Syahrani juga berpesan, agar apoteker berperan aktif dalam meningkatkan citra lulusan Unair di masyarakat. ”Saya berpesan, tingkatkan citra lulusan Unair, dimanapun anda berkiprah nantinya,” ujar Prof. Syahrani.

Berusaha menghormati prestasi yang ditoreh lulusannya, Fakultas Farmasi melalui Dekan, berkesempatan memberi penghargaan kepada sepuluh lulusan apoteker dengan predikat cumlaude. Diantaranya, William Gondo Widjaja, berhasil menjadi yang terbaik dengan IPK sempurna 4,00. Jauh di atas limit cumlaude yang biasa ditetapkan.


Apoteker Periode 85 dengan predikat cumlaude :

William Gondo Widjaja (4,00)
Felisiana Sutanto (3,97)
Agustinus Garindas Pamungkas (3,87)
Monica Gressia Indriani (3,83)
Ranti Martha A (3,77)
Marcellinus Nunung Yudha P (3,75)
Ardhani Widyaningrum (3,73)
Ida Sutopo (3,73)
Frieda Riandini (3,72)
Rivany Effelendy (3,72)