info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Alumnus Farmasi yang juga Pakar Komunikasi

(*). Alumnus Fakultas Farmasi dipercaya Unair membantu peletakan brand image-nya. Jumat (9/3) 2007 kemarin, drs. Harry Bagyo, Apt., diundang alamamternya ke gedung Karunair, Kampus C. Alumnus Farmasi yang murah senyum ini didaulat untuk melakukan presentasi di depan pimpinan Unair BHMN.

Pertemuan itu dihadiri langsung oleh Rektor bersama pejabat Unair lainnya.
Sebelum menerjuni dunia marketing, Harry Bagyo dikenal sudah duduk sebagai pimpinan di salah satu perusahaan farmasi. Hanya saja, ingin sesuatu yang lebih menantang, Harry Bagyo lantas mencoba menggeluti “bisnis” marketing bersama Hermawan Kerta Jaya. Menurutnya, di Indonesia masih sangat sedikit sosok yang benar-benar piawai di bidang marketing dan komunikasi.

“Pertama kali Rektor menghubungi saya, saya sempat tidak percaya. Apa mungkin Unair berminat ? Tapi setelah beberapa kali meminta, akhirnya saya percaya dan bisa hadir di Unair ini,” ujar Harry Bagyo.

Saat berdialog bersama pimpinan Unair, Harry Bagyo menyampaikan keberadaan competitive mapping analysis sebagai media untuk memahami arah Unair ke depan. Sebelumnya, kita memahami bahwa customer adalah rational decision maker. Namun faktanya, customer kita adalah emotional decision maker. Ternyata pengalaman akan datang akibat kebijakan yang tepat dalam menjalani proses. Dalam hal ini, “brand” diterjemahkan sebagai experience and emotional branding.

Menurutnya, dalam strategi membangun image, Unair ditaksir akan butuh waktu lama jika ingin terkenal di bidang ilmiah. Tidak itu saja, bidang itu butuh kontinuitas tinggi. “Hal yang berbau ilmiah memang agak sulit untuk ditonjolkan. Orang lebih suka melihat fakta yang ada. Butuh yang lebih fundamental. Penampakan luar memang lebih mudah diingat. Ada diferensinya,” imbuh Harry Bagyo, alumnus Farmasi yang juga pakar komunikasi ini.