info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

FF UNAIR Gelar Pelatihan Medication Therapy Management (MTM) Untuk Preseptor


FF UNAIR Gelar Pelatihan Medication Therapy Management (MTM) Untuk Preseptor

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR) pada 28 November 2024 lalu menggelar pengabdian masyarakat berupa pelatihan Medication Therapy Management (MTM) untuk Preseptor di Aula Gedung Nani Kampus C UNAIR. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan mengedukasi tentang pengelolaan terapi obat yang mendukung tercapainya SDGs 3 "Good Health and Well-being". 

Tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta terutama preseptor terkait pelaksanaan praktek kerja profesi apoteker di apotek dan Puskesmas mengenai pentingnya implementasi MTM. Tak hanya itu, pelatihan ini juga memberi pembekalan kepada apoteker komunitas tentang mekanisme rujuk balik dan penanganan permasalahan terkait obat (drug related problem) pada pelayanan rujuk balik.

Pelatihan ini diikuti oleh lebih dari 75 peserta yang terdiri dari preseptor apoteker dari berbagai apotek dan Puskesmas di wilayah Jawa Timur, serta mahasiswa FF UNAIR. Selama sesi, peserta diajarkan tentang prinsip dasar MTM, tantangan dan potensi implementasi MTM, membangun hubungan terapetik dengan pasien, cara mengidentifikasi masalah terapi obat, memastikan bahwa terapi obat pasien sesuai dengan kebutuhan, serta memantau dan mengevaluasi luaran penggunaan obat. Peserta juga secara langsung diberikan fasilitas mempraktekkan implementasi MTM menggunakan studi kasus dengan dipandu oleh apt. Andi Hermansyah, M.Sc., Ph.D.

apt. Andi Hermansyah, M.Sc., Ph.D. Memandu Praktek Implementasi MTM

 

Menurut Prof. Dr. apt. Umi Athiyah, M.S., yang merupakan Ketua sekaligus Narasumber pada kegiatan ini, kesadaran akan pentingnya pengelolaan obat yang tepat masih minim di kalangan masyarakat. "Banyak pasien yang tidak memahami dengan baik bagaimana cara mengonsumsi obat yang benar atau bahkan tidak tahu tentang potensi interaksi obat yang bisa membahayakan kesehatan mereka," jelasnya.

Prof. Dr. apt. Umi Athiyah, M.S. Menjelaskan Terkait MTM

Pelatihan MTM ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara apoteker, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup pasien. Dengan pelatihan seperti ini, diharapkan apoteker dapat meningkatkan komptensi serta kualitas pelayanan kefarmasian kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menjadi lebih proaktif dalam menjaga kesehatan mereka melalui pengelolaan obat yang lebih baik dan terarah.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya memberikan manfaat bagi peserta, tetapi juga turut mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat secara keseluruhan.