Optimalisasi Pemanfaatan Buah Adas dalam Aromaterapi Bersama Karang Taruna Desa Ngadisari, Probolinggo
Pada 22 September 2024, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Pengembangan Desa Wisata melalui Optimalisasi Produk Inovasi dari Buah Adas Bagi Masyarakat Suku Tengger”. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen untuk memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal, khususnya tanaman adas manis yang melimpah di Desa Ngadisari. Kegiatan ini sebenarnya sudah rutin dijalankan setiap tahun semenjak tahun 2021. Namun ada yang berbeda pada penyelenggaraan kegiatan tahun ini. Jika pada kegiatan-kegiatan sebelumnya Tim Pengabdian Masyarakat datang ke Desa Ngadisari, maka pada hari ini masyarakat Desa Ngadisari khususnya anggota karang taruna diajak untuk datang ke FF UNAIR.
Acara dibuka dengan hangat oleh ketua kegiatan yaitu Prof. apt. Rr. Retno Widyowati, S.Si, M.Pharm., Ph.D, yang menekankan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam sambutannya, beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi jembatan bagi masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari bagi kesehatan maupun perekonomian. Pelatihan ini merupakan bukti nyata kontribusi FF UNAIR dalam mewujudkan SDGs 4 "Quality Education" bagi masyarakat.
Produk Inovatif dari Buah Adas yang Berhasil Dibuat oleh Masyarakat
Selama sesi pelatihan, masyarakat diperkenalkan pada beragam manfaat adas manis, yang tidak hanya dikenal sebagai tanaman liar tetapi juga memiliki khasiat luar biasa. Prof. Retno menjelaskan potensi minyak esensial dari adas manis yang dapat digunakan dalam berbagai produk inovatif seperti lilin aromaterapi, inhaler, mouth wash, dan sabun aromaterapi. Dengan alat-alat sederhana, peserta diajak untuk langsung terlibat dalam pembuatan produk tersebut, menciptakan suasana yang penuh semangat dan interaksi.
Antusiasme Masyarakat dalam Mengikuti Kegiatan
Antusiasme masyarakat sangat terasa, terlihat dari keinginan mereka untuk bertanya dan berdiskusi serta ketika membuat produk dari adas manis. Momen ini tidak hanya memberikan ilmu baru, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri untuk mengeksplorasi potensi diri dan lingkungan sekitar.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi pelatihan mengenai pembuatan akun e-commerce yang disampaikan oleh Bapak Ahmad Fadlur Rahman Bayu SEI, M.Sc.IBF. Dengan pengetahuan tentang pemasaran online, masyarakat diberikan bekal untuk memasarkan produk mereka secara lebih luas, membuka peluang baru bagi ekonomi lokal. Kegiatan ini berjalan sukses dan lancar, meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Salah satu perwakilan masyarakat menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas ilmu dan pengalaman berharga yang diperoleh. Mereka berharap FF UNAIR dapat terus hadir dan berkontribusi dalam pengembangan desa mereka di masa mendatang.
Dengan semangat kolaborasi dan pemberdayaan, kegiatan ini tidak hanya menjadi sebuah pelatihan, tetapi juga langkah awal menuju transformasi Desa Ngadisari menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan, memanfaatkan keindahan alam dan kekayaan lokal yang ada.