info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Mahasiswa FF UNAIR Jalani Program Pertukaran Pelajar di University of Kiel Jerman

Muhammad Rosyid Ridho Menjalani Program Pertukaran Pelajar di University of Kiel Jerman

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR) baru-baru ini kembali menduduki peringkat pertama sebagai Fakultas Farmasi terbaik di Indonesia. Peringkat tersebut merupakan versi dari Scimago University Ranking. Pencapaian bergengsi tersebut juga tak lepas dari kualitas mahasiswa FF UNAIR sendiri yang sudah tidak diragukan.

Pada tanggal 26 Februari hingga 21 Maret 2024 lalu Muhammad Rosyid Ridho mahasiswa tingkat sarjana FF UNAIR angkatan tahun 2021 terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar di University of Kiel Jerman. Program yang ia ikuti adalah Student Exchange Programme Winter yang diselenggarakan oleh International Pharmaceutical Students’ Federation (IPSF).

Selama menjalani program tersebut, Rosyid bersama 4 mahasiswa University of Kiel di bawah bimbingan Prof. Dr. Christian Peifer melakukan riset di Christian-Albrechts-Universität zu Kiel dengan tema riset ”Microplastic in the Environment”. Ia bersama tim riset dari University of Kiel melakukan pengamatan terhadap ukuran partikel dengan bantuan mikroskop binokular serta profil spektra dengan bantuan instrumen ATR-IR dan Raman microscopy dari masing-masing sampel mikroplastik yang didapatkan dari GEOMAR dan pesisir pantai Dänisch Nienhof.

Selain itu, Rosyid juga melakukan pengujian apakah dalam sampel mikroplastik yang didapatkan terdapat senyawa bisfenol dan turunannya (BPA, BPF, dan BPS) menggunakan instrumen HPLC MS. Tak hanya itu, ia juga berkesempatan untuk melakukan cellular assays menggunakan MCF7 (sel kanker payudara) untuk mengetahui kemampuan senyawa bisfenol dan turunannya dalam merubah aktivitas xenoestrogen dari sel manusia.

Tak hanya melakukan aktivitas riset, pada program pertukaran pelajar ini juga terdapat kegiatan lain bersama "LEOs" sebutan untuk panitia Student Exchange Programme, seperti mengunjungi kota Hamburg dan Lübeck, berkeliling kota Kiel, melihat teater, serta Campus Tour. Hal tersebut tentunya dilaksanakan setelah aktivitas-aktivitas riset usai dilakukan.

Rosyid mengaku keikutsertaannya pada program pertukaran pelajar ini merupakan salah satu pengalaman yang sangat berharga di hidupnya.

"Selama mengikuti program mobility ini, saya merasa senang dan beruntung sekali karena dapat diberikan kesempatan untuk melakukan riset di negara lain dimana hal ini dapat memperluas pandangan saya terkait isu kefarmasian di belahan bumi lainnya. Selain itu, dengan mengikuti program mobility ini, saya juga dapat memperluas wawasan saya mengenai lingkup kerja dari seorang farmasis serta koneksi saya dengan sesama farmasis di belahan bumi lainnya khususnya Jerman." tuturnya.

Menurutnya, FF UNAIR juga dirasa sangat mendukung para mahasiswanya untuk melakukan program pertukaran pelajar berskala internasional seperti ini. Ia juga merasa sangat terbantu.

"Dukungan yang diberikan oleh fakultas sangat membantu kesuksesan dari program mobility yang saya ikuti ini. Dukungan yang saya terima tak hanya dalam bentuk dukungan tenaga dan emosional seperti kemudahan dalam pengurusan berkas dan kelonggaran waktu untuk melakukan diskusi dengan segala pihak, namun juga berupa dukungan dana untuk menunjang berbagai kebutuhan yang saya keluarkan untuk menjalani program mobility ini." 

Keikutsertaan mahasiswa FF UNAIR pada program ini tentu saja menjadi bukti FF UNAIR turut mendukung SDGs 3 dan SDGs 4, karena ilmu mengenai dunia kefarmasian yang diperoleh akan dimanfaatkan di tanah air untuk masyarakat umum demi meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Aktivitas-aktivitas yang dilakukan di luar Riset