Daun Sirih (Sumber Foto: Canva)
Salah satu guru besar di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR), Prof. Mangestuti Agil kembali berikan edukasi masyarakat terkait manfaat sirih guna dukung SDGs 3 Good Health and Well-being.
Beliau menyatakan secara tradisional, Indonesia sudah memakainya untuk membantu pengobatan luka, bisul, jerawat, nyeri perut, kolik, nyeri reumatik, kelelahan, penyakit ginjal, hingga radang mata. Tumbukan daun digunakan untuk mengatasi sakit kepala atau vertigo pada penderita demam.
Selain itu, dijumpai juga pemanfaatan sirih-sirihan sebagai obat batuk anak di kalangan masyarakat yang berdiam jauh dari kota besar di Jawa. Beberapa studi bisa membantu menjelaskan khasiat tersebut seperti antibakteri, antipiretik (penurun suhu tubuh), antioksidan, dan antiradang. Studi menunjukkan khasiat berbagai jenis ekstrak daun sebagai antibakteri gram positif dan gram negatif.
Hasil studi peneliti asal Bangladesh pada hewan coba menunjukkan khasiat berbagai ekstrak sirih-sirihan sebagai penurun suhu tubuh. Penurunan suhu itu diduga berlangsung melalui kerja senyawa beta sitosterol. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan daya yang kuat, yang terjadi karena khasiat senyawa kandungan golongan fenol. Ekstrak air dan pelarut lain juga menunjukkan aktivitas antiradang yang signifikan.
Cara pemanfaatan sirih-sirihan adalah daun dan batang dapat ditumis sebagai sayuran ”berempah” (spicy vegetable) atau campuran dalam salad. Sedangkan untuk obat batuk, 4–5 tanaman segar (bagian di atas tanah) dicuci bersih dulu, lalu potong kasar untuk merusak dinding sel. Kemudian etakkan dalam mangkuk dan beri sedikit air. Masukkan ke panci kukus. Panasi dengan api sedang hingga air di dalam panci kukus mendidih, lanjutkan pemanasan 10–15 menit. Terakhir, saring dan minum sebanyak 150 ml.