Edukasi Penggunaan Obat Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit dengan kematian tertinggi di sebagian besar negara di dunia. Penggunaan obat jantung diperlukan untuk mempertahankan dan mengembalikan kondisi jantung pasien, sehingga pasien dapat kembali produktif. Selain itu, obat ini dapat mencegah kejadian serangan jantung. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan terkait pengobatan jantung.
Hal itulah yang mendasari tim Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR) untuk melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) "Edukasi Penggunaan Obat Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Untuk Meningkatkan Pengetahuan Pasien Dalam Upaya Rehabilitasi Kardiovaskular".
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk penyuluhan tentang penggunaan obat jantung pada pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK). Penyuluhan tersebut dilaksanakan di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya pada Hari Senin – Jumat, tanggal 19 – 27 Oktober 2023 yang diberikan pada 50 pasien PJK.
Dr. apt. Wenny Putri Nilamsari, S.Farm., Sp.FRS selaku Ketua kegiatan ini menegaskan bahwa edukasi penggunaan obat tersebut merupakan upaya peningkatan kepatuhan pengobatan pasien PJK yang selama ini kurang. Kejadian masuk rumah sakit seringkali ditemukan pada pasien yang tidak patuh dibandingkan dengan yang patuh. Selain itu pasien yang patuh menunjukan kesehatan fisik vitalitas, dan emosi jauh lebih baik dibandingkan dengan pasien yang tidak patuh, sehingga kepatuhan merupakan kunci penting dalam pengobatan PJK. Fakta tingkat kepatuhan yang kurang ini didapatkan dari hasil studi sebelumnya yang dilakukan oleh tim.
“Pasien jantung koroner menerima obat yang banyak dan diminum dalam jangka waktu lama secara rutin. Tidak jarang pasien enggan meminum obat karena kurangnya pemahaman bahwa obat tersebut seharusnya tetap diminum walaupun tidak ada keluhan. Oleh karena itu penting untuk pasien mengetahui tujuan pengobatan obat ini” tutur beliau.
Selain diedukasi, pasien juga akan mendapatkan kotak obat (pill box) yang dapat membantu pasien untuk lebih mudah menggunakan obatnya dan meningkatkan kepatuhan. Buku edukasi juga diberikan ke pasien agar bisa dibaca dan diulas kembali oleh pasien.
Melalui kegiatan ini FF UNAIR terbukti turut berperan akfit dalam mewujudkan SDGs 3 Good Health and Well-being dan SDGs 4 Quality Education.