Departemen kajian strategis BEM Fakultas Farmasi Universitas Airlangga kembali berhasil mengadakan acara Pharmacopedia edisi ketiga yang dihadiri oleh 20 peserta secara daring melalui Zoom Meeting (24/09). Judul yang diangkat pada edisi ketiga ini adalah Medicinal Marijuana: Missed Potential or Illegal Narcotics dengan narasumber Dr. Abdul Rahem, M.Kes., Apt. sebagai dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan sambutan oleh ketua Pharmacopedia, Putri Antika, dan ketua BEM Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Farhan Rizqi. Dalam pemaparannya, Dr. Abdul Rahem, M.Kes., Apt., menyampaikan bahwa penggunaan ganja di Indonesia sesuai UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika hanyalah sebagai bahan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, bukan sebagai obat. Alasannya karena seluruh bagian ganja dapat memberikan efek yang dapat dimanfaatkan maupun disalahgunakan. Beberapa contoh pemanfaatan ganja, antara lain, mengobati mual dan muntah, meningkatkan nafsu makan pada penderita HIV/AIDS, dan menghilangkan nyeri. Di sisi lain, ganja dapat menyebabkan halusinasi, gangguan kandungan pada ibu hamil, kerusakan sistem reproduksi, gangguan pada rongga mulut, karies, kerusakan daya pikir, kegelisahan, panik, menurunkan keseimbangan dan koordinasi, meningkatkan risiko kanker saluran nafas dan serangan jantung.
Evaluasi penggunaan ganja sebagai obat membutuhkan waktu yang relatif lama karena prosesnya yang panjang. Jika nantinya penggunaan ganja dilegalkan pun, hanya hasil akhirnya yang dapat digunakan sebagai obat. Badan pengawas yang bertugas mengatur regulasi dan keamanan obat dan makanan, Food and Drug Administration (FDA), belum menyetujui penggunaan ganja untuk medis karena dinilai belum ada penelitian yang dapat membuktikan manfaat ganja lebih besar daripada risikonya.
Pemaparan materi oleh narasumber berjalan lancar dan kondusif. Selanjutnya, sesi dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta kepada narasumber dan penyerahan e- sertifikat kepada narasumber, Dr. Abdul Rahem, M.Kes., Apt., yang sekaligus menandakan berakhirnya acara Pharmacopedia edisi ketiga tahun 2022.
Reporter : Brahma (2020)
Editor : Qalby (2020)