info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Tim Debat FF UNAIR Sabet Juara 1 di Ajang Kompetisi Debat Mahasiswa Farmasi Nasional

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga kembali menyambut prestasi gemilang. Kali ini, giliran Hansel Alexander, Dhea Anggraini, dan Tri Wahyudi  meraih Juara I pada Lomba Debat Mahasiswa Farmasi Nasional Pharmacovent 8th.

Dalam lomba yang dipanitiai oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ini, Hansel-Dhea-Yudi perlu melewati tiga babak. Pada babak semifinal dan final, mosi yang akan didebatkan diberitahukan sepuluh menit sebelum debat dimulai.

Ketua tim Hansel Alexander menjelaskan bahwa mosi yang didapat saat semifinal adalah pentingnya farmakoinformatika yang dimasukkan dalam bidang keilmuan farmasi. “Kemudian untuk finalnya, kami mendapat mosi legalisasi ganja untuk keperluan medis,” lanjutnya.

Dalam kompetisi debat ini, Hansel-Dhea-Yudi melakukan persiapan intensif. Meski lomba dilaksanakan secara daring, mereka kerap berlatih di tempat yang sama dengan mengupas tuntas suatu mosi dan melakukan case building.

Selain itu, mereka mendapat masukan dari dosen pembimbing Andi Hermansyah S.Farm., M.Sc., Ph.D. Apt. Menurut Tri Wahyudi, kehadiran dosen menghadirkan sudut pandang berbeda selama timnya berlatih.

“Sebagai dosen, pengetahuan beliau lebih banyak. Kami mendapat insight baru bagaimana membedah mosi,” terang Tri Wahyudi.

Selain mendapat Juara I sebagai tim, Hansel memperoleh predikat best speaker. Namun, ia mengaku tidak berambisi maupun menyiapkan diri demi mendapatkan prestasi tersebut. Hansel meyakini bahwa dalam kompetisi debat, anggota tim perlu bekerja sama dan tidak saling mengungguli. “Sebenarnya ini adalah pencapaian bersama tetapi kebetulan aku yang dipilih juri sebagai best speaker,” tuturnya.

Terkait motivasi yang mendorong tim debat FF UNAIR untuk menggapai prestasi Dhea Anggraini, anggota tim yang lain, menyoroti manfaat yang dirasakan selama berpartisipasi di kompetisi debat, mulai dari bertambahnya ilmu hingga relasi.

“Mumpung masih mahasiswa, jangan sekadar datang kuliah. Tetapi bisa juga ikut lomba. Itu (lomba debat) memang benefit-nya aku rasakan kemarin,” lanjut Dhea.

Di sisi lain, Hansel mengatakan berdebat merupakan terusan dari minatnya di dunia public speaking. Ditambah mosi yang diangkat mengenai kefarmasian dan sejalan dengan rumpun ilmu yang sedang ia dalami di FF UNAIR.

“Satu hal di dunia selalu ada dua sisi. Dan kita melalui debat akan dilatih untuk melihat dua sisi tersebut,” tambahnya.

Ke depan, tim debat FF UNAIR akan kembali fokus memenangkan kompetisi debat kefarmasian. “Dari empat debat yang diikuti sejak 2021, kita record-nya menang terus. Jadi suatu hal yang bagus kalau kemenangan ini dipertahankan,” tegas Yudi.

Selanjutnya, mereka akan berusaha menjaring mahasiswa farmasi lain yang berminat untuk berlomba. Dengan menggandeng Forum Farmasi Ilmiah (FOSIL), Hansel-Dhea-Yudi telah melaksanakan serangkaian pelatihan yaitu pengenalan dan tata cara kompetisi debat sampai simulasinya.

“Harapanku jangan sampai putus lah, untuk debat ini. Harus ada regenerasinya,” tutup Dhea.

 

 

Reporter          : Athallah (2020)

Editor              : Karisma (2020)

Fotografer       : Athallah (2020)