Salah satu guru besar Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FF UNAIR), Prof. Dr. apt. Mangestuti Agil, MS. mulai membuka pikiran masyarakat mengenai khasiat buah yang sering dianggap memiliki bau menyengat dan banyak yang enggan mengonsumsinya yaitu mengkudu. Beliau menyebut bahwa meskipun memiliki bau menyengat, kita tidak boleh meragukan khasiatnya.
Mengkudu matang dapat dijadikan sebagai antioksidan, karena ternyata menunjukkan aktivitas antioksidan yang sama dengan jeruk manis dan jeruk keprok. Mengkudu matang meningkatkan kapasitas antioksidan, kandungan fenol total, dan asam askorbat. Tetapi, bila terlalu matang, malah menurunkan ketiganya.
Menurut hasil penelitian, jus mengkudu bekerja secara sinergi bila digunakan bersama terapi insulin dalam menurunkan kadar gula darah. Sehingga kepercayaan orang awam akan khasiat mengkudu sebagai penurun kadar gula darah telah terbukti kebenarannya.
Mengkudu juga diketahui dapat menjadi antikanker. Bahkan, ada studi yang menunjukkan bahwa minum 30–120 ml jus mengkudu per hari bisa menurunkan risiko kanker pada perokok berat. Uji antikanker pada mengkudu ini juga sudah dilakukan untuk kanker payudara, kolon, dan paru.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti Jepang dan Tiongkok, terbukti bahwa jus mengkudu dapat digunakan sebagai terapi pada keadaan hipertensi. Zat kandungan yang diduga berperan adalah golongan iridoid yang juga bekerja sebagai antioksidan dan penurun gula darah.
Sumber:
https://www.jawapos.com/kesehatan/12/02/2022/mengkudu-baunya-menyengat-tapi-banyak-khasiat/