info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Kuliah Tamu Prof. DiPiro

Pada hari Senin, 31 Juli 2017 kemarin, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga menggelar kuliah tamu dengan mengundang Prof. Joseph T. Dipiro dengan tajuk "Building Consistent Models of Clinical Pharmacy". Profesor asal Virginia Commonwealth University School of Pharmacy, Richmond, Virginia, USA ini dikenal dengan karyanya di bidang farmasi klinis. Beberapa karyanya antara lain Concepts in Clinical Pharmacokinetics dan Editor of the Encyclopedia of Clinical Pharmacy.

Kuliah tamu yang dihadiri oleh sekitar 250 orang ini dari berbagai kalangan, antara lain tamu undangan UWM, UHT, UBAYA, RSUA RSUD Dr. Soetomo, mahasiswa S1, Profesi, S2, S3 dam dosen Fakultas Farmasi UNAIR.

Beberapa prestasi Prof. DiPiro antara lain

  • Presiden dari American Association of Colleges of Pharmacy and Past Chair of the Council of Deans.
  • Presiden dari American College of Clinical Pharmacy.
  • Memperoleh penghargaan "AACP Robert K. Chalmers Distinguished Educator Award", 2002.
  • Memperoleh Russell R. Miller Literature Award and the Education Award dari ACCP.
  • Penerima The National Rho Chi Distinguished Lecturer, 2013.
  • Terpilih sebagai Fellow in the American Association for the Advancement of Science.

Dalam presentasinya kali ini, Prof DiPiro yang sebelumnya juga tampil sebagai pembicara di Asian Conference of Clinical Pharmacy 2017 di Jogja kemarin ini menerangkan tentang pentingnya “Consistent Clinical Practice Model Needed”, antara lain:

  • To assure that our patients are receiving the highest quality of care.
    Memastikan pasien memperoleh kualitas pelayanan terbaik
  • To achieve consistency of practice across the profession
    Memastikan konsistensi praktek antar profesi
  • To reduce uncertainty among other health professionals about the role of pharmacists and facilitate pharmacists working in health care teams.
    Mengurangi ketidakpastian antara professional kesehatan tentang kapasitas farmasis dan memfasilitasi farmasis yang bekerja di pelayanan kesahatan
  • To assist health care administrators and managers to understand what pharmacists do.
    Membantu admin pelayanan kesehatan dan pengelola untuk memahami tugas seorang farmasis

Dalam acara ini, Prof DiPiro menyebutkan tantangan-tantangan dalam membangun Consistent Clinical Practice Model antara lain: regulasi yang membatasi praktek, pelatihan dan keahlian dari farmasis, penolakan terhadap pola praktek baru, struktur fisik dari apotek, berbedaan dari pendidikan farmasi, model praktek terkini yaitu terpusata pada produk vs pasien.

Clinical pharmacists need to develop consistent clinical practice models, so that patients and other health care practitioners know what to expect from pharmacists. (Farmasis Klinik perlu mengembangkan pola farmasi klinis yang konsisten, supaya pasien dan pelaku kesehatan lain mengetahui apa yang diharapkan dari farmasis) tungkas Prof. DiPiro.