info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Kata Kating Tentang Skripsi

Kata Kating Tentang Skripsi

Seminar proposal atau skripsi tentunya bukan sesuatu yang asing untuk didengar bagi mahasiswa. Namun, banyak kebingungan dan ketakutan yang hinggap di pikiran mahasiswa jika berbicara tentang seminar proposal. Lantas, apa sebenarnya seminar proposal itu? Berikut ulasan seputar seminar proposal yang dirangkum dari hasil wawancara dengan Koordinator Program Studi Sarjana Farmasi (KPS), Chrismawan Ardianto, S. Farm., M. Sc., Ph. D., Apt, dan mahasiswa angkatan 2017 yaitu Fakhriyah Dinina, Doni Sofyan Fajar, dan Aulia Rozita.

Seminar proposal merupakan salah satu tahap penting dalam dunia perkuliahan. Dalam mengajukan suatu proposal tugas akhir, mahasiswa harus melakukan pendaftaran skripsi dengan memilih satu departemen yang diminati. Selanjutnya akan dilakukan seleksi oleh fakultas sesuai dengan persyaratan yang ditentukan antara lain adalah telah menyelesaikan atau sedang menempuh seluruh SKS dari prodi S1 serta nilai-nilai yang telah mencukupi. 

Sejak semester genap 2019/2020, ujian sidang skripsi telah dilakukan secara daring. Semua proses terintegrasi dengan E-learning UNAIR (AULA) sehingga memudahkan mahasiswa maupun dosen untuk mengakses media Zoom sebagai ruang sidang virtual. "Pada rentang September 2020 hingga Februari 2021, untuk pertama kali hampir seluruh proses usulan skripsi/proposal dilakukan secara daring. Mulai dari pendaftaran usulan, proses pembimbingan, pendaftaran ujian, pelaksanaan ujian dan penilaian oleh tim dosen. Terdapat total 209 ujian usulan skripsi dan 8 ujian sidang di awal semester genap ini." ungkap Pak Chrismawan. 

Pelaksanaan ujian kali ini telah berjalan dengan lancar dan mahasiswa tidak nampak canggung dengan ujian daring. Ruang virtual juga memudahkan pembagian ruang menjadi lebih banyak sehingga beberapa ujian dapat dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu. 

"Beberapa praktek dalam penyelenggaraan ujian di 5 ex-Departemen di FFUA telah berusaha diadopsi oleh panitia skripsi tahun ini untuk membuat seluruh proses menjadi lebih sederhana dan efisien. Tentu masih ada ruang untuk pengembangan supaua prosesnya lebih mudah dan ujian sidang daring bisa menjadi kebiasaan baru kita selama pandemi atau bahkan setelah pandemi COVID-19 berakhir," pungkas KPS S1 FF UNAIR ini.

Sementara itu dari sisi mahasiswa, persiapan penyusunan skripsi sudah dilakukan sejak semester gasal. "Selama di semester tujuh, mahasiswa akan menyiapkan topik kemudian menyusun bab per bab dengan diikuti diskusi dan mendapat pengarahan dari dosen pembimbing,” ungkap Fakhriyah Dinina yang akrab disapa Nina. 

Setelah naskah proposal yang telah mengalami perbaikan telah siap untuk diujikan,  dosen pembimbing akan menyetujui mahasiswa tersebut untuk mendaftar ujian proposal. Kemudian akan diadakan pengarahan atau sosialisasi dari fakultas mengenai pendaftaran ujian serta pengumuman dosen penguji dari masing-masing departemen.  

Salah satu kebijakan pada penerapan ujian daring ini ialah mahasiswa tidak perlu menyerahkan naskah final dalam bentuk fisik kepada masing-masing dosen penguji. Naskah final yang telah mendapat persetujuan cukup disetorkan kepada dosen pembimbing utama untuk selanjutnya didistribusikan kepada dosen pembimbing lain dan penguji. 

"Tapi kendalanya, ya, jaringan internet”, ungkap Duta Farmasi dengan sapaan Fajar ini. Mahasiswa harus menyiapkan secara matang supaya kendala yang mungkin terjadi tidak menganggu proses pelaksanaan ujian.

Para mahasiswa perwakilan angkatan 2017 ini juga membagikan beberapa tips terkait seminar proposal dan persiapan skripsi pada umumnya. Mulai dari mengenali topik-topik skripsi pada setiap departemen dan aktif bertanya kepada kakak tingkat sejak semester enam. Mereka juga memberikan saran bahwa dalam memilih departemen yang menjadi tempat menempuh skripsi sebaiknya disesuaikan dengan bidang ilmu yang diminati. Aulia juga memberikan tips untuk senantiasa membiasakan diri menulis dan membaca jurnal atau artikel ilmiah. Kegiatan seperti ini akan menambah wawasan dan mempermudah penyusunan proposal dan skripsi karena sudah terbiasa sejak awal.

Tak lupa Nina berpesan untuk melakukan persiapan sebaik mungkin, tetap tenang, dan tidak takut karena sebenarnya seminar proposal tidaklah semenyeramkan yang dibayangkan.

Selain itu, Fajar juga berpesan, “Persiapan harus matang, dari jauh-jauh hari, lebih cepat lebih baik.” 

Aulia turut memberikan pendapatnya bahwa seminar proposal dan skripsi khususnya, bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti. "Jangan takut nggak lulus. Enggak. Pada dasarnya kalau minatnya sudah ada dan kamu rajin mengerjakannya pasti bisa,” pungkas Aulia.

Kontributor: Tim Farma Pos Denayu Pebrianti (2019), Alfionita Isnaini (2019) dan Jihan Bobsaid (2019)