info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Mengenal‌ ‌Farmasi‌ ‌UNAIR‌ ‌dari‌ ‌Profil‌ ‌hingga‌ ‌Prestasi‌ ‌Mahasiswa

(Berturut-turut dari kiri ke kanan apt. Chrismawan Ardianto, S.Farm., M.Sc., Ph.D., Prof. apt. Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D., Kevin Ksatria Handoko)

Mengenal‌ ‌Farmasi‌ ‌UNAIR‌ ‌dari‌ ‌Profil‌ ‌hingga‌ ‌Prestasi‌ ‌Mahasiswa,‌ ‌
Calon‌ ‌Ksatria Airlangga‌ ‌Antusias‌ ‌Bertanya‌

Surabaya, 16 Februari 2021.

Info Session Fakultas Farmasi Universitas Airlangga sebagai rangkaian dari Airlangga Education Expo (AEE) 2021 telah sukses dilaksanakan pada Selasa, 16 Februari 2021. Acara bertajuk “Mengenal Farmasi UNAIR” ini mengundang langsung Dekan Fakultas Farmasi Prof. apt. Junaidi Khotib, S.Si., M.Kes., Ph.D., Koordinator Program Studi Sarjana apt. Chrismawan Ardianto, S.Farm., M.Sc., Ph.D., dan Ketua BEM Periode 2021 Kevin Ksatria Handoko di Aula Gedung Nanizar yang telah disulap menjadi studio virtual. Dengan dipandu oleh Anindya Anandita selaku pembawa acara, para narasumber bergantian memaparkan seluk beluk FF UNAIR. Acara ini juga diikuti audiens yang terdiri atas siswa SMA/SMK/Sederajat, wali siswa, dan guru dari seluruh Indonesia yang berpartisipasi melalui Zoom dan siaran langsung YouTube.

Sebagai pembuka, Bapak Chrismawan menjelaskan mengenai pendidikan tinggi farmasi yang ditawarkan oleh UNAIR. Calon mahasiswa yang mendaftar di prodi ini akan menempuh pendidikan yang terbagi menjadi dua program, yaitu program sarjana (empat tahun) dan profesi (satu tahun). “Program studi pendidikan apoteker di UNAIR didesain untuk menghasilkan para profesional yang berpraktik sebagai apoteker di pusat pelayanan kesehatan seperti apotek, rumah sakit, dan puskesmas; industri farmasi dan alat kesehatan; serta instansi pemerintahan yang terkait dengan pengelolaan dan penjaminan mutu obat,” jelasnya.

Prof. Junaidi memperkenalkan FF sebagai suatu kebanggaan yang dimiliki UNAIR. Pengakuan terhadap kapabilitas fakultas ini tidak hanya datang dari nasional, melainkan juga dari regional negara-negara Asia dan internasional. Akreditasi internasional ASIIN menjadi prestasi tertinggi yang disematkan kepada fakultas ini.

Mahasiswa dan alumni berperan besar dalam menjadikan FF UNAIR sebagai salah satu pendidikan farmasi terbaik se-Indonesia. Mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di Nusantara, ketika lulus, bekerja menjadi apoteker profesional yang dapat bersaing secara global. “Mahasiswa kita berasal dari ujung timur hingga ujung barat. Kalau kita lihat lulusannya, mereka bekerja tidak hanya di peta Indonesia, melainkan di peta dunia. Lulusan kita bisa diterima di berbagai belahan dunia, baik pada layanan kefarmasian di rumah sakit, industri farmasi, atau trader kefarmasian,” ungkap Dekan yang juga merupakan alumnus FF UNAIR ini.

Ketua BEM kemudian memberikan gambaran kegiatan kemahasiswaan nonakademik. Proker unggulan seperti Pharmacare, Dies Natalis, dan KOFEIN merupakan wadah mahasiswa untuk tetap aktif dan kritis selagi berkuliah. Ia juga menjelaskan bahwa kesempatan mendapatkan beasiswa bagi mahasiswa farmasi sangat luas.

Selain itu, perwakilan Mawapres Faizah Maulida, mahasiswa internasional Ng Chee Xuan dan Syah Faisal, serta mahasiswa Indonesia yang mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri Yusuf Alif dan Favian Firdaus juga hadir untuk membagikan pengalaman mereka selama menuntut ilmu di Fakultas Farmasi. Mereka setuju bahwa universitas dan fakultas sangat memfasilitasi studi dan minat mahasiswanya sehingga mampu berprestasi dan merintis karier yang patut dibanggakan.

Dalam sesi tanya jawab, partisipan aktif bertanya mengenai jalur penerimaan, golden ticket, program studi farmasi, hingga penyelenggaraan praktikum saat situasi pandemi. 

Pertanyaan seputar penerimaan SNMPTN yang diajukan oleh siswi MAN 2 Malang, Habibah, dijawab langsung oleh Dekan. “Yang menjadi penilaian utama jalur SNMPTN adalah rangking siswa di sekolah, rangking sekolah di nasional, dan prestasi tambahan. Prestasi yang dapat dilampirkan adalah tiga prestasi tertinggi selama menempuh pembelajaran di SMA/SMK,” jawabnya.

Pertanyaan selanjutnya diutarakan oleh Irine dari SMAN 1 Plosoklaten terkait akses Institute of Tropical Disease (ITD) bagi mahasiswa farmasi UNAIR. Prof. Junaidi meyakinkan bahwa fasilitas tersebut, bersama dengan Rumah Sakit UNAIR dan pusat penelitian lain, terbuka untuk mendukung proses pembelajaran mahasiswa. Prof. Junaidi mengapresiasi antusiasme penanya dan peserta secara umum dalam mencari tahu seputar UNAIR dan studi farmasinya di internet. 

Di akhir acara, Prof. Junaidi kembali memantapkan siswa SMA/SMK/Sederajat angkatan 2021 untuk bergabung di keluarga besar FF UNAIR. “Adik-adik, Calon Ksatria Airlangga, tidak perlu ragu. Orang tua dan guru juga tidak perlu bimbang untuk membimbing dalam memilih Fakultas Farmasi Universitas Airlangga karena kami akan menghadirkan masa depan untuk mereka,” pungkas Dekan FF UNAIR Periode 2020–2025 ini.

 

[Kontributor: Tim Farma Pos Athallah Syauqi (2020) dan Usva'atul Vernanda (2020)]