info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

BERKOMUNIKASI CERDAS BAGI APOTEKER

Sabtu, 4 Juli 2009 lalu, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga mengadakan seminar yang bertajuk "Communication Skills For Pharmacist” dengan pembicara Mrs. Emily Hawes dari Amerika Serikat.

Seminar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Apoteker dalam berkomunikasi dengan pasien maupun tenaga kesehatan lainnya ini dihadiri 100 orang peserta. Acara dibuka dengan pemaparan tentang pentingnya komunikasi terapetik oleh Apoteker, materi ini sendiri disampaikan oleh Dr. Umi Athijah, Praktisi di bidang Farmasi Komunitas dan Klinik sekaligus Wakil Dekan II Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.

Materi kedua yaitu tentang pengantar KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) diberikan oleh Ibu Yulia Trisna dari Instalasi Farmasi RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Pada materi ini ditekankan kembali bahwa KIE merupakan keharusan bagi Apoteker untuk menjelaskan pengobatan yang diterima oleh pasien, pun demikian kepada rekan sejawat tenaga kesehatan lainnya.

Pada kesempatan terakhir, Mrs. Emily Hawes tampil dengan materi yang sama dengan topik seminar yaitu Communication Skills For Pharmacist. Emily Hawes yang merupakan Kandidat Doktor Farmasi (Pharm.D) dari Samford University Alabama Amerika Serikat dan juga seorang Praktisi di bidang Farmasi Komunitas & Klinik ini banyak bercerita tentang komunikasi dan konseling yang biasa dilakukan di Amerika Serikat, tidak lupa Emily membandingkan dengan pelayanan kefarmasian yang ada di Indonesia saat ini dimana harus sedikit demi sedikit berubah agar pasien mendapat informasi yang tepat tentang pengobatannya. Tak lupa, pemenang berbagai kejuaraan konseling tingkat universitas ini menuturkan tentang tips dan trik berkomunikasi handal dengan pasien seraya memberikan contoh melalui praktek langsung dengan peserta seminar yang didominasi oleh Mahasiswa Profesi Apoteker dan Apoteker RS atau Apotek. Di akhir materinya, Emily kembali mengingatkan bahwa untuk mampu berkomunikasi dengan pasien maka seorang Apoteker harus terlebih dulu membekali diri dengan keilmuan yang cukup dan yang paling penting lagi adalah berani untuk memulai karena percuma bila memiliki segudang ilmu tetapi ciut nyali ketika bertemu dengan pasien.

Acara yang dijadwalkan selesai pukul 12.00 WIB ini akhirnya molor hingga pukul 13.00 WIB karena antusiasme peserta untuk mengajukan pertanyaan dan uneg-uneg tentang praktek komunikasi di lapangan.