info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Rapat Komisi Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia

Sejak kemarin, 18 pebruari 2008, para pimpinan fakultas farmasi Universitas Airlangga terlihat sibuk dan penuh konsentrasi. Sedianya di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga tengah menjadi tuan rumah digelarnya Rapat Majelis dan Komisi Kurikulum Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI).

Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini (18-19 Pebruari 2008) diikuti oleh 11 universitas di Indonesia termasuk Fakultas Farmasi Unair, 10 universitas lainnya adalah Universitas Andalas, yang dihadiri oleh Prof. Dr. Auzal Halim dan Prof. Dchriyanus, Ph.D. Universitas Pancasila, yang diwakili oleh Dra.Titek Marteti, Dra. Hindra Rahmawati, Drs. I Wayan Redja. ITB, yang dihadiri oleh Dr. Tutus Gusdinar dan Dr. Sukrasno. Universitas Padjajaran, yang dihadiri oleh Taufik R., Ajeng Diantini, Anas Subarnas, dan Marlina. Universitas Gadjah Mada, yang dihadiri oleh Prof. Dr. Suwaldi, M.Sc., Apt. dan Dr. Sardjiman, MS., Apt. Universitas Sanatha Dharma, yang dihadiri oleh Ibu Rita Suhadi seorang. Universitas Surabaya, yang dihadiri oleh 2 ibu, yaitu Farida Suhud dan Endang W. Unika Widya Mandala, yang dihadiri langsung oleh ibu Dekan dan salah satu staf pengajar. Universitas Indonesia yang dihadiri oleh Dr. Maksum Radji dan Dr. Retnosari Andrayati. Universitas Hasanudin yang dihadiri oleh Marianti. Hadir pula Prof. Dr. Haryanto Dhanutirto,DEA, mantan Menhub Kabinet Pembangunan V, selaku ketua PP ISFI beserta para pengurus ISFI pusat dan Jatim. Tak kalah penting kehadiran dari Prof. Dr. Ibnu Gholib G.,DEA sebagai ketua APTFI.

Acara yang dibuka pukul 08.00 tepat oleh Dekan Fakultas Farmasi, Prof. Dr. Achmad Syahrani, MS.,Apt. ini sangat antusias diikuti oleh seluruh peserta rapat. Dalam sambutannya beliau berharap "sesama fakultas yang bergerak dibidang yang sama bisa saling memberi informasi dan saling belajar, agar kita semua dapat bersama-sama maju dan mengembangkan diri, sehingga lulusan dapat menjawab tantangan jaman dan menjadi “agent of change” khususnya bagi pengembangan profesi farmasi/apoteker di masa depan".

Rapat yang digelar kali ini merupakan rekomendasi rapat di UNJANI - Bandung, agar APTFI melakukan kontrol kualitas atas pendidikan tinggi farmasi dan penjaminan mutu atas lulusannya. Masih banyak KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang perlu direvisi dan segera distandartkan untuk mencapai keselarasan, diantaranya kurikulum inti S1 dan standar praktek kerja profesi apoteker. Keseriusan para pimpinan ini terbukti dari waktu pelaksanaan rapat yang diikuti sesuai jadwal mulai pukul 08.00 – 23.00 WIB serta hasil yang telah didapat dalam waktu singkat namun jelas dan padat. Hari ini, 19 Pebruari 2008, yang merupakan hari terakhir rapat komisi kurikulum tengah di bahas hasil yang akan disepakati dan dilaksanakan bersama demi mewujudkan lulusan yang berkwalitas sehingga mampu bersaing secara global di tingkat dunia, khususnya di bidang farmasi.