Latihan Kepemimpinan Terpadu: Membentuk Jiwa Pemimpin Mahasiswa Farmasi
Latihan Kepemimpinan Terpadu: Menyemai Benih Kepemimpinan Mahasiswa Farmasi
Latihan Kepemimpinan Terpadu (LKT) merupakan realisasi program ISMAFARSI yang wajib diikuti oleh mahasiswa farmasi di seluruh Indonesia. Kegiatan ini awalnya dikenal dengan nama Latihan Kepemimpinan Tingkat 1 (LK1), namun BEM Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (BEM FF UNAIR) melakukan inovasi dengan mengubah namanya menjadi LKT.
Tahun 2025, LKT mengusung tema “Efavirenz” yang memiliki makna Empowering Future Agents with Vision, Innovation, Resilience, and Ethical Leader. Tema ini dipilih untuk menegaskan tujuan LKT dalam membentuk generasi farmasis muda yang visioner, inovatif, tangguh, sekaligus menjunjung tinggi etika kepemimpinan.
Menempa Diri, Menyemai Kepemimpinan
Tujuan utama dari LKT adalah merealisasikan program LK1 yang telah lama dijalankan oleh ISMAFARSI sekaligus menjadi sarana bagi mahasiswa farmasi untuk mengenal, mengatur, dan memimpin dirinya sendiri sebelum nantinya mampu memimpin orang lain. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diarahkan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga aplikatif, dengan tetap menekankan pentingnya nilai etika yang harus dipegang seorang calon farmasis.
Bekal Ilmu untuk Sang Pemimpin Muda
Selama kegiatan berlangsung, para peserta dibekali dengan berbagai ilmu yang menjadi fondasi kepemimpinan. Materi wajib dan pilihan disampaikan untuk memperluas wawasan mahasiswa. Beberapa di antaranya adalah pengenalan tentang ISMAFARSI sebagai organisasi mahasiswa farmasi di seluruh Indonesia, manajemen organisasi, potensi diri mahasiswa, keterampilan membangun kerja sama tim, hingga pembahasan mengenai Ten Star Pharmacist yang menjadi jati diri seorang farmasis.
Dinamika Perjalanan Tiga Hari
Proses LKT tahun ini awalnya direncanakan berlangsung selama dua hari, pada 30–31 Agustus 2025. Namun, adanya kendala di luar dugaan berupa aksi demonstrasi membuat pelaksanaan kegiatan harus dirombak menjadi tiga hari. Hari pertama dan kedua dilakukan secara daring dengan penyampaian materi terpilih, sementara hari ketiga pada 21 September 2025 diisi dengan praktik langsung berupa case study. Melalui simulasi kasus tersebut, mahasiswa berlatih menerapkan teori yang telah dipelajari, sekaligus menguji kemampuan problem solving dan kepemimpinan mereka.
Kelas Legislatif: Belajar Demokrasi Kampus
Selain praktik kepemimpinan, kegiatan hari terakhir juga diwarnai dengan penyelenggaraan legislative class yang diisi oleh BLM FF UNAIR. Kelas ini bertujuan agar mahasiswa farmasi memahami mekanisme persidangan di FF UNAIR sekaligus menyadari bahwa organisasi-organisasi mahasiswa memiliki hubungan erat dengan proses legislatif di fakultas.
Meneguhkan Identitas Farmasis Muda
Pada akhirnya, LKT bukan hanya menjadi syarat administratif bagi mahasiswa baru yang ingin aktif berorganisasi di FF UNAIR, tetapi juga wadah untuk menempa diri menjadi pemimpin berkarakter. Melalui perpaduan materi, praktik, dan pengenalan sistem organisasi, mahasiswa farmasi didorong untuk meneguhkan identitasnya sebagai calon farmasis yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga matang secara kepemimpinan.
LKT dan Kontribusi terhadap SDGs
Pelaksanaan LKT juga memiliki kaitan erat dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Melalui pembekalan materi kepemimpinan, manajemen organisasi, dan pengembangan potensi diri, LKT berkontribusi pada pencapaian SDG 4 (Quality Education) karena mendorong pendidikan berkualitas yang berfokus pada penguatan keterampilan non-akademik mahasiswa. Selain itu, kegiatan ini juga selaras dengan SDG 16 (Peace, Justice, and Strong Institutions), khususnya lewat kelas legislatif yang memperkenalkan mekanisme demokrasi kampus serta pentingnya tata kelola organisasi yang transparan dan inklusif. Dengan demikian, LKT tidak hanya menjadi ajang internal bagi mahasiswa farmasi, tetapi juga merupakan wujud nyata peran mahasiswa dalam mendukung tercapainya agenda global menuju pembangunan berkelanjutan.
Penulis: Delsyad Muhammad Koosha Alzer (2024), Rahma Safira Wardah (2025)
Editor: Tim Humas FF UNAIR