info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Gunakan Obat Secara Rasional

(*). Pentingnya obat dalam aktivitas pelayanan kesehatan, membuat farmasi berada di titik terpenting. Ketika standarisasi kerap menjadi tuntutan, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga langsung mempersiapkan diri guna menghadapi perubahan. Untuk itu, diperlukan kepedulian, kepekaan, dan analisis yang cermat dalam mencermati perubahan. Khususnya di bidang kefarmasian.

Jika tergelincir, bukan tidak mungkin akan berdampak bagi mutu pelayanan kesehatan. Terlebih sehubungan dengan obat. Praktisi di bidang kefarmasian dituntut untuk sigap dan memperhatikan segala aspek yang mengiringinya.

Sehubungan dengan itu, Fakultas Farmasi Unair berinisiatif untuk mengadakan Diskusi Panel yang mengulas tentang Kebijakan Pemerintah di Bidang Kefarmasian. “Kita memang menjamin keamanan, khasiat dan mutu semua obat yang beredar, serta melindungi masyarakat dari penggunaan obat yang salah dan penyalahgunaan obat,” demikian ujar Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, drs. Richard Panjaitan, Apt., saat mengikuti Diskusi Panel di Fakultas Farmasi Unair, Selasa (28/8) kemarin.

Dijelaskan pula olehnya, melalui kebijakan obat nasional (KONAS), pihaknya telah mengupayakan penggunaan obat secara rasional. “Perlu strategi untuk menjamin kesediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat. Harus ada pula sistem pembiayaan obat berkelanjutan, disamping juga rasionalisasi harga obat dan pemanfaatan oabat generik,” imbuh Richard Panjaitan, Apt.

Peran krusial bidang kefarmasian, ditandaskan pula oleh Direktur RSU Dr. Soetomo, Slamet Yuwono, dr., DTM&H., MARS. Menurutnya, mutu pelayanan pasien di rumah sakit, sangat dipengaruhi oleh empat pilar. Salah satu yang utama adalah pelayanan farmasi.

“Misalnya untuk obat generik. SK 696 Menteri tentang harga obat generik, ternyata belum dapat dilaksanakan sepenuhnya. Dampaknya, beberapa obat generik kosong di pasaran, karena harganya terlalu murah. Meski ada SK 720 dan SK 521 dampak obat kosong masih tetap,” ujar dr. Slamet Yuwono.

Sebagai pembicara yang lain, panitia juga menghadirkan Dr. Faiq Bahfen, SH selaku Irjen Depkes; drs. Fauzi Kasim, MS., Apt., selaku pengurus pusat ISFI; dan Dr. Esti Martiana Rachmie, selaku Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Surabaya.

Berperan sebagai panelis, panitia turut mendatangkan drs. Dwidjo Soesono, MM., Apt., drs. Sjamsul Arifin, MM., Dr. Pranawa, dr., SpPD-KGH, Prof. Dr. Hotman Siahaan, dra. Erni Kolopaking, MPPM., Apt., drs. Husin RM, M. Kes., Apr., drs. Abd. Rahem, M.Kes., Apt., beserta Prof. Dr. Achmad Syahrani, MS., Apt selaku tuan rumah.