info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Tak Ragu Belajar dari Workshop

(*).. Dalam kepemimpinan baru, Fakultas Farmasi langsung berbenah. Kali ini, untuk menambah pengetahuan tentang penemuan obat, Fakultas Farmasi mengundang para ahli dari University of Geneva, Switzerland, dalam sebuah workshop yang digelar di Fakultas Farmasi Unair.

Saat memberikan workshop, Prof. Jean-Luc Wolfender dari Pharmacognosy and Phytochemistry University of Geneva, didampingi oleh Dr. Andrew Marston, bersama empat mahasiswa program doktoral yang hadir sebagai asisten.

Perlu diketahui, selama ini, para ahli farmasi di Indonesia, biasa menjalani proses penemuan obat dengan menggunakan media kultur. Tentu saja, teknik ini memerlukan waktu lama dan lebih banyak bergaul dengan trial and error. Namun, dengan menggunakan metode Bio-Autograph, para ahli farmasi tak perlu lagi melakukan screening panjang dan melelahkan. “Ekstrak bisa langsung dipisahkan pada lempeng, dan langsung bisa dilakukan eluasi,” demikian tutur Idha Kusumawati, S.Si., M.Si., Apt., staf pada bagian ilmu bahan alam, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga.

Dalam workshop yang berlangsung selama dua hari itu, 7-8 April 2007, panitia berhasil menggalang sekitar 22 ilmuwan dari IPB Bogor, Unmuh Jakarta, Unjani Bandung, Unmuh Surakarta, Unhas Makassar, dan ilmuwan Unair sendiri selaku tuan rumah.

Menurut keterangan Idha Kusumawati, teknik bioassays yang diberikan dalam workshop memang mampu membuat proses penemuan obat jadi lebih mudah dan cepat. Teknik yang diperagakan, mampu mencari senyawa aktif dengan lebih cepat. Dari senyawa aktif inilah, sebuah obat akan dihasilkan.

Masalahnya, dalam teknik ini, NMR 400 sebagai alat penentu standar, tergolong cukup langka di Indonesia. Fakultas Farmasi Unair sendiri, baru memiliki UV (ultraviolet), MS (maspectra), dan IR (infra red), sebagai perangkat yang dibutuhkan. Sementara untuk menuntaskan metode Bio-Autograph, seorang peneliti wajib memiliki beberapa tools (instrumen penelitian) tersebut dengan lengkap.

Selain dapat digunakan untuk anti oksidan, teknik yang dibawa oleh Prof. Jean-Luc dianggap mampu mencermati khasiat tanaman untuk anti mikroba, anti cholin esterase, dan larvasida. Lebih jauh, anti cholin esterase ini dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk penyakit Alzheimer. Sementara untuk larvasida, juga dapat menelurkan obat untuk demam berdarah dan malaria.