info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

The 3rd International Summer School AIPHE 2022 Perkenalkan Ekstraksi Herbal sebagai Bahan Baku Obat

Pada Kamis (24/8/2022), Fakultas Farmasi UNAIR bekerja sama dengan The 3rd International Summer School AIPHE 2022 untuk menyelenggarakan webinar hari ke-7. Target audience kegiatan ini adalah mahasiswa, pengajar, dan masyarakat umum sebab diadakan secara hybrid, yakni online dan offline. Dalam rangkaian acara yang dilangsungkan secara offline di Hall lt.1 Gedung Nanizar Zaman Joenoes serta online di kanal digital APTFI tersebut, didatangkan 3 pembicara yang membahas berbagai hal mengenai kefarmasian.

Pembicara pertama membahas perihal "New Perspectives in the Development of Herbal Medicine Towards Exellence" dengan narasumber Raymond R. Tjandrawinata, Ph.D. Ia menekankan bahwa produk orisinil seperti fitofarmaka harus terus dilestarikan dan dikembangkan karena efek farmakologis yang diberikan dapat sangat berguna.

"Dimulai dari biodiversitas asli Indonesia yang kemudian dilakukan riset oleh para saintis yang dapat memberikan bukti-bukti medis untuk uji pra-klinis dan klinis. Uji klinis sendiri nantinya akan dilakukan oleh para dokter dari Indonesia sehingga kemudian dapat diperoleh data mekanisme kerja obat tersebut," ujarnya.

Pembicara kedua, Joko Kawiyanto, mengusung tema "EXTRACTION TECHNOLOGY: Laboratory Scale to Mass Production". Dalam pemaparannya, Joko mengungkap bahwa ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam perpindahan dari ekstraksi skala laboratorium ke skala besar karena perbedaan jumlahnya yang cukup signifikan.

"Beberapa titik kritis yang perlu menjadi perhatian ketika kita melakukan perubahan dari laboratory scale ke mass scale adalah mengenai metode yang digunakan, jenis solvent atau pelarut, karakteristik dari simplisia yang diekstraksi itu sendiri, dan hasil akhir produk," terangnya.

Pembicara terakhir datang dari Fakultas Farmasi UNAIR sendiri, yakni Dr.apt.Budiastuti, MS. dengan mengangkat judul "QC (Quality Control) on Herbal Extracts". Ia menjelaskan bahwa sebelum diolah menjadi sediaan obat, bahan baku herbal terlebih dahulu melalui berbagai proses kompleks, seperti ekstraksi, baru kemudian dipisah berdasarkan fraksi mereka sesuai dengan kelarutannya.

"Kontrol kualitas bukan hanya terbatas dari aktivitas laboratoriumnya saja, tetapi juga segala keputusan mengenai kualitas obat. Kualitas obat sangat penting karena aktivitas farmakologis yang benar juga bergantung pada kualitas obat," bebernya.

Rangkaian acara hari itu dimulai dari pemaparan materi secara singkat dan diakhiri dengan sesi diskusi. Di akhir acara, dilakukan sesi penyerahan sertifikat secara daring dan pembacaan agenda untuk keesokan hari.

Reporter dan Editor: Leivina (2021)