info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

The 3rd International Summer School AIPHE: Pengenalan Budaya Indonesia Melalui Jamu dan Aromaterapi

Pada tanggal 18 Agustus 2022, bertempat di Hall lantai 1 Gedung Nanizar Zaman Joenoes dan disiarkan via kanal digital APTFI, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga mengadakan Hybrid Webinar berjudul “The Soul of Jamu and Bromo Cultural Remedies“ yang merupakan pembukaan dari serangkaian acara The 3rd International Summer School Association of Indonesian Pharmacy Higher Education (AIPHE) Year of 2022. Acara ini dihadiri 54 peserta yang hadir secara luring dan 1.373 peserta melalui kanal digital.

Webinar ini menghadirkan empat pembicara dari berbagai negara. Keempat pembicara tersebut di antaranya, Prof. Dr. Daryono Hadi Tjahjono, Sc. Eng yang menyampaikan materi “The Role of Universities in the Development of Herbal Products”, Dr. Ram Kumar Sahu yang menyampaikan materi “Development of Herbal Aromatherapy in India”, Prof. Dr. Katsuyoshi Matsunami yang menyampaikan materi “Development of Herbal Medicine and Its Use in Japan”, serta Assoc. Prof. Dr. Kornkanok Ingkaninan yang menyampaikan materi terakhir, yaitu “Development of Herbal Cosmetics and Its Use in Thailand”.

Acara dimulai dengan opening MC, kemudian dilanjutkan dengan persembahan tari Gandrung Kembar Menur.  Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Airlangga. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Prof. apt. Junaidi Khotib, M.Kes., Ph.D. Melalui sambutannya, beliau menyampaikan bahwa acara ini merupakan upaya agar pendidikan farmasi di Indonesia bisa mencapai standar yang tinggi dan mendapat pengakuan dari dunia. “This is part of effort so the pharmaceutical education in Indonesia can achieve great standart and get global recognition.”, ujar Prof. apt. Junaidi Khotib, M.Kes., Ph.D. Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dari masing-masing pemateri. Peserta terlihat sangat antusias dan aktif bertanya, seperti bertanya “Bagaimana menentukan kualitas standar suatu produk apabila tidak ada pedoman standar di Farmakope negara kami?” dan “Aspek apakah yang membedakan obat semu dan obat yang sebenarnya?”.

Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada pemateri dan moderator. Peserta kemudian diberi quiz untuk dikerjakan dan dilanjutkan penyampaian agenda keesokan hari oleh MC.

 

Reporter : Brahma (2020)
Editor : Nabila Azzahra (2020)