Sebagai lembaga pendidikan tinggi yang wajib mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Fakultas Farmasi Universitas Airlangga tidak akan berhenti menyelenggarakan pendidikan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian, serta melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat.
Dalam rangka merefleksikan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Fakultas Farmasi Unair merangkul berbagai pihak agar masing – masing lembaga mendapat manfaat positif dengan adanya kerjasama. Maka pada hari Kamis (28/04/2011) bertempat di Ruang Sidang, kehadiran Dexa Medica Group diterima langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi, DR. Hj. Umi Athiyah, MS., Apt untuk membuka komunikasi dua arah kemungkinan - kemungkinan adanya kerjasama.
Semakin meningkatnya kebutuhan produk – produk kesehatan di pasaran, diakui PT. Dexa Medica-pun merasa semakin membutuhkan banyak sumber daya manusia, terlebih di bidang research untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan adanya penjajakan kerjasama bersama Fakultas Farmasi Unair, diharapkan kedepannya para mahasiswa dapat melaksanakan program magang pada saat libur semester di PT. Dexa Medica. Tidak menutup kemungkinan diadakannya proses recruitment bagi para lulusan yang memenuhi kualifikasi sesuai standar SDM yang dibutuhkan.
Adalah Dorothy Maria Dharma, seorang pharmacist dari Institut Teknologi Bandung yang kini menjabat sebagai Commercial Director yang bertugas memberikan pemaparan mengenai profil dari PT. Dexa Medica. Ditemani rekan sejawatnya dari divisi HRD (Human Resources Development), Jane Erica Armanto, seorang psikolog lulusan Universitas Padjajaran Bandung yang menjabat HR Operations Manager, menjelaskan berbagai proses magang dan recruitment Sumber Daya Manusia pada PT. Dexa Medica.
Tak hanya menggandeng industri obat modern, namun Fakultas Farmasi Unair bersama – sama membangun sinergi dengan Gabungan Pengusaha Jamu (GP Jamu) wilayah Jawa Timur. Jum’at siang (29/04/2011) telah disepakati adanya kerjasama dalam melakukan pembinaan kepada IOT (Industri Obat Tradisional) dan IKOT (Industri Kecil Obat Tradisional).
Pada kesempatan audiensi, pihak pengurus GP Jamu, yang saat itu diwakili oleh Dra. Minarni Purnomo, Apt. didampingi oleh Hendy Setyadharma, SE., Djarwoto, dan Kus Hadianto, menyampaikan berbagai kendala yang tengah dihadapi untuk pengembangan industri obat tradisional. Sebagai institusi pendidikan, Komisi Kerjasama Fakultas Farmasi Unair yang diketuai oleh Dr. Bambang Prajogo E.W., MS., Apt bersedia menjembatani mediasi ini dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang bertugas melakukan regulasi, standardisasi, dan sertifikasi produk obat dan makanan.