info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Kandidat Farmasi Diuji

(*). Dalam memperkuat laju kemandirian Unair sebagai BHMN, Fakultas Farmasi turut mengikutsertakan calon putera terbaiknya, guna menduduki kursi Dekan yang baru. Untuk bisa maju menjadi seorang Dekan, para calon terlebih dulu harus Uji Verfikasi bersama panitia pengarah yang terdiri dari perwakilan Fakultas dan Rektorat.

Fasilitas

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga menempati lahan seluas ± 4.000 meter persegi di kampus B UNAIR, Jaln Dharmawangsa, Surabaya, dengan 5 blok gedung bertingkat tiga denga luas lanta ± 12.800 meter persegi.

Fasilitas yang tersedia antara lain : satu buah ruang kuliah/seminar dengan kapasitas ± 400 mahasiswa dan 10 ruang kuliah masing-masing dengan kapasistas minimal untuk ± 60 mahasiswa sehingga total kapasitas untuk ± 1.000 mahasiswa yang kesemuanya dilengkapi sarana sound system, LCD Proyektor dan Laptop Komputer sera Air Condition (AC), 10 ruang praktikum/laboratorium dengan kapasitas minimal untuk ± 60 mahasiswa dan delengkapi dengan peralatan canggih dan terbaru antara lain :

  1. 3 unit Gas Chromatograph - GC,
  2. 4 unit High Performance Liquid Chromatograph - HPLC,
  3. 1 Unit Fourier Transform FT-IR, 1 unit Nuclear Magnetic Resonance - NMR,
  4. 2 unit Atomic Absorbtion Spectrofotometer - AAS,
  5. 1 unit Differential Thermal Analysis - DTA,
  6. 1 unit Gen Amplifier Polymerase Chain Raction GAPCR,
  7. 10 unit Spectrophotometer UV-VIS,
  8. 1 unit X-Rays Difraksi,
  9. 2 unit Dissolution Tester,
  10. 3 unit Mesin Tablet Sngle dan Rotary,
  11. 1 unit Climatic Chamber, 1 unit Fluid Bad Dryer,
  12. 1 unit V Mixer,
  13. 1 unit Spray Dryer,
  14. 1 unit Freeze Dryer,
  15. 6 unit Vacum Evaporator,
  16. 1 unit Incubator,
  17. 1 unit Rotary Shaker Thermostate Incubator,
  18. 10 unit Laminar Air Flow, 6 unit Autoclave Sterilizer,
  19. 8 unit Rotary Shaker,
  20. 10 unit Waterbath Thermostate,
  21. 10 unit Centrifuge/Ultracentrifuge,
  22. 20 unit Oven,
  23. 30 unit Digital Analytical Balance.

Laboratorium kering (dry laboratory), dengan 30 unit komputer yang terkoneksi sebagai suatu sistem dengan akses internet 24 jam dan 3 buah server, ruang baca dengan kapasitas ± 80 orang dilengkapi dengan textbook, journal dan cdrom terbaru yang terintegrasi dalam sistem digital library. Disamping itu terdapat Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (Student Center) dengan fasilitas kantor organisasi mahasiswa dengan ruang seminar berkapasistas ± 60 orang, musholla dan kantin masing-masing dengan kapasitas ± 80 orang seta ruang audio-visual dalam bentuk theater dengan kapasias ± 80 orang. Untuk kegiatan praktek kerja profesi terdapat apotek pendidikan, rumah sakit pendidikan serta industri farmasi. Fakultas Farmasi UNAIR memiliki beberapa unit layanan sebagai Revenue Generating Activity (RGA) : Unit Layanan Profesi (Apotek Pendidikan), Unit Jasa Industri (UJI) Unit Bioavailabilitas Obat, Unit Produksi, dan Unit Isolasi-Ekstraksi serta Unit Percetakan/Penjilidan.

Keseluruhan fasilitas ini dapat dipergunakan oleh semua civitas Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, termasuk didalamnya mahasiswa program studi :

  1. Pendidikan Apoteker (Program Sarjana & Program Profesi)
  2. S2 Magister Ilmu Farmasi
  3. S2 Magister Farmasi Klinik
  4. S3 Doktor Ilmu Farmasi
  5. Mahasiswa Fakultas lain dalam program Resource Sharing

 

 


Untuk Fakultas Farmasi, setidaknya ada enam calon yang maju. Mereka adalah Prof. Dr. Muhammad Mulja, Apt; Prof. Dr. Achmad Syahrani, MS., Apt; Prof. Dr. rer. nat. M. Yuwono, MS., Apt., Dr. rer. nat. Mulya Hadi Santosa, Apt; Dr. Wahjo Djatmika, Apt; dan Prof. Dr. Siswandono, MS., Apt. Sebelumnya, mereka dianggap telah memenuhi sarat administratif yang ditetapkan oleh panitia.

Farmasi Terlibat MoU Airlangga dengan Bio Farma

(*). Dalam MoU (memorandum of understanding) yang dilakukan oleh Unair bersama PT. Bio Farma (Persero), Fakultas Farmasi kembali memegang peran penting. Berlangsung di ruang kerja Rektor Unair, pada Kamis (2/3) 2006, pimpinan Farmasi hadir mewakili Fakultasnya.

Kerjasama ini ditujukan untuk meningkatkan hubungan kelembagaan dalam bidang pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan. Seperti kita ketahui, Bio Farma merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang produksi vaksin dan serum, berkedudukan di Bandung.

“Diantara 150 perusahaan serupa di dunia. Kita ini termasuk 23 pengekspor dunia yang memenuhi pre kualifikasi WHO. Di Asia, hanya ada Bio Farma dan India. Potensi ada, tapi siapa yang mendanai? Kita tahu, dana tidak bisa kita peroleh dari Perguruan Tinggi (PT). Untuk teknologi bisa kita ambil dari perusahaan vaksin asing. Kami ingin dapat juga dari PT untuk bisa dimanfaatkan bersama,” terang Drs. Marzuki Abdullah, Apt., MBA., Dirut Bio Farma.

Menurutnya, Bio Farma berharap ada kerjasama yang saling menguntungkan antara Unair sebagai sumber ilmu pengetahuan, dan Bio Farma yang bertugas mengaplikasikannya. Khususnya teknologi pervaksinan.

Dalam hal ini, diharapkan Fakultas Farmasi mampu berperan dan mewarnai Unair dalam kerjasama kali ini. Di sisi lain, Bio Farma terus terang mengaku jika pihaknya memang komersial. Namun, dari awal tidak semata-mata demikian adanya. “Kita hanya menyayangkan jika ada pihak luar yang masuk ke sini. Karena sudah banyak investor yang tergiur. Sedangkan kita sebenarnya bisa melaksanakan tugas Negara, dan punya potensi,” tukas Marzuki Abdullah MBA.

Usai menjalani Uji Verifikasi, para calon diwajibkan melalui tahap Uji Masyarakat Kampus (UMK) yang berlangsung Rabu (14/3) 2007 kemarin. Para kandidat Farmasi dihadapkan pada karyawan, dosen, dan mahasiswa yang ingin menguji kesiapannya untuk berdiri memimpin Farmasi.

Hasil dari kedua tahap ini akan digunakan sebagai penentu seorang calon untuk berhak mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan oleh Rektor.


Akhirnya, Prof. Dr. Achmad Syahrani, MS., Apt; Prof. Dr. rer. nat. Muchammad Yuwono, MS., Apt., dan Dr. Wahjo Djatmika, Apt, ditetapkan sebagai calon yang berhak maju ke jenjang lebih lanjut. Ketiganya dijadwalkan diuji dengan rector pada 20 Maret 2007 di Karunair, Kampus C.