info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Informasi Seputar Vaksin oleh Bapak apt. Andi Hermansyah, M.Sc., Ph.D.

Kini giliran Bapak apt. Andi Hermansyah, M.Sc., Ph.D. yang membagikan informasi penting mengenai apa saja berita hoaks tentang vaksin Covid-19 yang tidak perlu dipercaya hingga bagaimana cara agar terhindar dari berita-berita semacam itu. Berikut merupakan informasi yang beliau sampaikan:

1. Bagaimana informasi Hoaks tentang Vaksin Covid-19 bisa muncul?

Hoaks muncul ketika seseorang tidak mendapatkan sumber informasi yang akurat atau karena terlalu banyaknya sumber informasi setiap harinya sehingga orang tersebut bingung. Hoaks mengenai vaksin dapat beredar karena masyarakat tidak percaya mengenai efektivitas vaksin yang ada sekarang atau belum melihat seutuhnya bagaimana efektivitas vaksin. Orang yang skeptis dan kekurangan informasi adalah sasaran empuk untuk menerima hoaks.

2. Bagaimana dampak Hoaks terhadap vaksinasi Covid-19?

Hoaks menyebabkan orang menjadi semakin berpikir: apakah memang betul mereka membutuhkan vaksinasi? Pemerintah tentu akan kelabakan karena bisa jadi targetnya tidak akan tercapai. Apabila target vaksinasi tidak tercapai maka target kekebalan kelompok juga tidak tercapai.

3. Adakah penjelasan ilmiah mengenai vaksin yang mengandung magnet atau vaksin yang ditanami chip?

Isi vaksin adalah substansi mikroorganisme yang dilemahkan atau yang dimodifikasi untuk mengalahkan virus. Bagaimanapun vaksin adalah bentuk cairan, apabila yang disuntikan adalah partikel-partikel kasar pasti akan merusak pembuluh darah.

4. Bagaimana cara mengedukasi masyarakat agar tidak terpapar hoaks

Hal paling penting untung mengimbangi berita negatif adalah dengan menggelontorkan berita positif dan akurat di masyarakat. Selain itu, pemerintah juga harus menggandeng tokoh-tokoh masyarakat karena tokoh masyarakat adalah kunci opini.

5. Bagaimana cara mengenali dan menyikapi hoaks?

Ada beberapa jenis hoaks, yaitu:

  1. Konten Satir – Orang yang paham akan tahu bila itu adalah suatu satir namun jika tidak tahu maka orang akan menganggap berita itu adalah suatu kebenaran
  2. Konten yang Menyesatkan – Kontennya (gambar, video, dll) asli, tetapi digunakan di berita yang tidak sesuai
  3. Konten Tiruan – Untuk mencari untung dengan meniru konten dari media besar
  4. Konten Palsu – Sengaja dibuat untuk scamming 
  5. False Connection – Sama seperti koten palsu
  6. Konten yang Salah – Benar-benar dikaitkan dengan informasi yang salah
  7. Konten Manipulatif – Konten hasil dari manipulasi konten sesungguhnya

Berhati-hatilah pada konten yang:

  1. Menjurus pada mengajak untuk membenci golongan tertentu
  2. Terlalu melebih-lebihkan
  3. Menawarkan hadiah yang kecil peluangnya untuk kita dapatkan
  4. Menawarkan hal yang diluar nalar manusia
  5. Meminta anda pergi ke website lain untuk mengisi identitas pribadi
  6. Judulnya clickbait
  7. Menambahkan kata-kata dari tokoh besar yang sebenarnya tidak ada

6. Seperti apa peran vaksin dalam menciptakan Herd Immunity?

Bila 60% populasi masyarakat sudah tervaksin maka akan menciptakan kekebalan antibody kelompok. Orang yang sudah divaksin suatu virus, maka virus yang terdapat pada vaksin tersebut tidak akan bekerja dengan efektiv untuk menyerang orang itu dan apabila virus tersebut mencoba berpindah pada orang yang juga sudah tervaksin maka tidak akan terjadi penularan.

 

Kontributor : Brahma Wisnu, Jihan Bobsaid, Agung Bagus