info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Webinar Pengabdian Masyarakat FF UNAIR Pelatihan Cara Pembuatan Obat Tradisional pada Usaha Mikro

Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (UNAIR) telah menggelar Program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) yang bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Ramongan dan Kelompok Usaha Lamongan. Pada kesempatan kali ini, acara yang digelar pada Rabu (25/08/2021) melalui platform zoom meeting tersebut dikemas dalam bentuk webinar bertajuk “Pelatihan Cara Pembuatan Obat Tradisional pada Komunitas Pelopor Usaha di Lamongan”. Webinar ini menghadirkan lima orang narasumber yang menyampaikan lima topik berbeda yang dikemas dalam bentuk seminar, pelatihan melalui video, dan diskusi interaktif.

Dalam sambutannya, apt. Dewi Melani Hariyadi, S.Si., M.Phil., PhD., selaku Wakil Dekan III FF UNAIR- menyampaikan bahwa program ini melibatkan para dosen dari Departemen Ilmu Kefarmasian dan beberapa mahasiswa tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat –khususnya di Lamongan- meskipun digelar secara daring.

Hadir sebagai narasumber pertama, Dr. apt. Wiwied Ekasari, M.Si., mengawali materi dengan topik “Pemanfaatan dan Khasiat Tanaman Obat dan Prospek Pengembangannya sebagai Produk Obat Tradisional”. Sebanyak 8 (delapan) tanaman obat yang familier bagi masyarakat disebutkan dan diangkat sebagai contoh pemanfaatan tanaman obat yang potensial, antara lain: kunyit (Curcuma domestica L.), meniran (Phyllanthus niruri L.), Sambiloto (Andrographis paniculata NEES), jahe (Zingiber officinale Roscoe), jintan hitam (Zingiber officinale Roscoe), pare (Zingiber officinale Roscoe), seledri (Apium graveolens L.), dan mengkudu (Morinda citrifolia L.). Selain itu, dosen FF Unair ini juga menambahkan contoh ramuan tradisional untuk meningkatkan kekebalan tubuh –terutama di masa pandemic saat ini- berdasarkan Surat Edaran No. HK.02.02/IV.2243/2020 tentang Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit, dan Perawatan Kesehatan.

Materi kemudian dilanjutkan dengan mengupas topik terkait “Inovasi Produk Obat Tradisional”. Topik yang disampaikan oleh Dr. apt. Tutiek Purwanti, MS. tersebut memberikan gambaran kepada para calon dan pelaku usaha agar dapat memanfaatkan dan mengolah tanaman obat secara optimal. Dr. Tutiek juga menambahkan bahwa penting untuk memperhatikan karakteristik dan stabilitas bahan berkhasiat untuk menghasilkan produk obat tradisional yang berkualitas –yakni, memenuhi standar aman, efektif, stabil, dan aseptabel. Untuk menunjang pengolahan tanaman obat menjadi sebuah sediaan yang berkualitas dan bernilai jual, maka topik berikutnya mengangkat tentang “Aplikasi Pembuatan Simplisia dan Ramuan Tradisional”. Topik yang diulas oleh apt. Tutik Sri Wahyuni, M.Si., PhD ini, diawali dengan penjelasan singkat dan diikuti dengan penampilan empat video interaktif sebagai media edukasi sehingga lebih mudah dipahami oleh peserta. Video-video tersebut menjelaskan terkait cara pembuatan simplisia, jamu beras kencur dengan metode tumbuk sekai, minuman herbal dengan metode dekokta, dan teh herbal dengan metode seduhan. Sesi diskusi dipandu oleh moderator Dr. Marcellino Rudyanto, MSi.Apt, peserta sangat aktif menyampaikan pertanyaan.

Memasuki materi keempat, Prof. Dr. apt. Bambang Prajogo Eko W., MS., mengulas topik tentang “Tata Cara Pendaftaran Obat Tradisional”. Prof. Bambang menjelaskan bahwa produk bahan alam yang diproduksi dapat didaftarkan melalui BPOM untuk memperoleh izin edar dengan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Sebagai tambahan, guru besar FF Unair ini juga mengupas tuntas alur proses perizinan industri obat tradisional untuk memberikan gambaran bagi peserta yang ingin mencoba untuk memulai usaha di bidang obat tradisional. Segmen terakhir webinar diisi dengan sharing “Pengembangan Produk Obat Tradisional pada Dunia Usaha” oleh apt. Budiastuti, MS. Plant Manager PT Kembang Bulan dan Herbacore ini mengupas tuntas potensi dan proses pengembangan produk obat tradisional khususnya bagi para pelaku Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) dan Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT).

Program Pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Tutik Sri Wahyuni, SSi. MSi. PhD., beserta tim, Dr. Agus syamsur Rijal dan Ibu Rice Disi Oktarina, MSi., ini disambut sangat antusias oleh peserta dan diharapkan dapat memberikan edukasi dan membantu pengembangkan usaha di bidang obat-obatan tradisional bagi seluruh peserta maupun masyarakat setempat. (*)