info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Pelatihan tentang Pengobatan dan Pencegahan TB di Kabupaten Pamekasan

Penyakit tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang menjadi peringkat kedua sebagai penyebab kematian dalam golongan penyakit infeksi setelah penyakit infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus). Provinsi Jawa Timur berada di peringkat kedua jumlah pasien TB paru setelah Provinsi Jawa Barat. Kabupaten Pamekasan menduduki peringkat kelima di Jatim dalam hal kasus TBC tersebut, setelah Kabupaten Sumenep, Lumajang, Kota Malang, dan Jember. Para penderita TBC ini kebanyakan tersebar di tiga wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Palengaan, Pasean dan Kecamatan Tlanakan. Angka penderita TBC di Kabupaten Pamekasan ini tergolong tinggi di Jawa Timur, dan pemerintah sedang berupaya melakukan pengobatan. Dalam upaya percepatan pencegahan TB di Pamekasan dan juga untuk mewujudkan nilai SDG 3 (Good Health and Well-Being), Fakultas Farmasi Universitas Airlangga mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul "PELATIHAN TENTANG PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN PENULARAN TB PADA KADER TB PUSKESMAS DAN PENGLOLA TB DINAS KESEHATAN DI KABUPATEN PAMEKASAN".

 

Kegiatan pengabdian masyarakat yang digagas oleh Dr. Abdul Rahem, M.Kes., Apt ini telah dilaksanakan pada Sabtu, 17 Oktober 2020 bertempat di Hotel Cahaya Berlian, Pamekasan. Acara juga diikuti sebanyak 58 audiens kader TB Puskesmas dan 3 orang dari Dinas Kesehatan. Dikarenakan acara diadakan di tengah pandemi Covid-19, maka kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Pemerintah.

Dalam rangkaian acaranya, ada dua topik yang dipresentasikan sebagai materi pelatihan dan diskusi, yaitu:

  1. Pengobatan dan Pencegahan penularan Tb serta cara Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat Tuberkulosis pada Pasien, oleh Dr. Yuni Priyandani, S.Si., Sp.FRS. Apt
  2. Kasus Kejadian Efek Samping Obat TB dan Cara Mengatasinya, oleh Umi Fatmawati, Farm., Apt., M. Farm Klin

Dari hasil evaluasi pretest dan post test pengetahuan dan pemahaman Kader TB Puskesmas dan Pengelola TB Dinas Kesehatan di Kabupaten Pamekasan terkait pengobatan dan pencegahan penularan TB, didapat adanya peningkatan setelah diberi pelatihan dibandingkan sebelum pelatihan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan pemahaman Kader TB Puskesmas dan Penglola TB Dinas Kesehatan di Kabupaten Pamekasan terkait pengobatan dan pencegahan penularan TB. Maka, diharapkan tahun berikutnya dapat dilakukan pengabdian kepada masyarakat di tempat yang sama dengan melibatkan penderita TB.