Mahasiswa Program Academic Mobilitiy Exchange for
Undergraduate at Airlangga (AMERTA) Kelas Jamu
Semester gasal 2018/2019 berpraktek membuat minuman beras
kencur dan wedhang jahe di Laboratorium Farmakognosi dan
Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Ke delapan
orang mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di
Brunei Darussalam dan Malaysia itu belajar menyiapkan dan
mengenal semua bahan baku secara organoleptik
dengan arahan dosen dan tenaga kependidikan. Dengan
antusias mereka menyangrai beras, mengiris rimpang segar, dan
selanjutnya menumbuk semua bahan dalam lumpang dan
mortir. Bahan yang sudah halus dan homogen selanjutnya dituangi
air sedikit demi sedikit sambal diaduk sampai homogen, dan
disaring. Hasil saringan ditambah larutan gula kepala dan asam
jawa secukupnya sebagai penambah rasa. Hasil akhir dipanaskan
sedikit dan selanjutnya siap dihidangkan.
Pembuatan teh herba wedhang jahe dilakukan dengan metode dekokta dengan cara mengiris dan memanaskan rimpang jahe dalam air hingga mendidih. Setelah mendidih api dikecilkan dan pemanasan dilanjutkan selama 15 menit.
Pada akhir pertemuan semua mahasiswa peserta
program harus mencicipi ke dua jenis ramuan itu agar mereka
mengenal secara baik bau dan rasa minuman tradisional
Indonesia yang populer itu. Mereka juga belajar manfaat, aturan
pakai dan efek samping yang mungkin timbul pada pemakaiannya.
Salah seorang peserta,
Maneshwaran Kalidass, mahasiswa Bachelor in
Forensics Science, University Malaysia, merasa senang karena
berkesempatan membuat dan mencicipi jamu buatan sendiri. "
it is really tasty and had a very hot and soothing effect
when consumed", katanya.
Praktek tersebut adalah bagian dari kegiatan kuliah dan praktikum Program Amerta yang diadakan pada tiap semester sejak tahun 2015. Mereka mendapatkan materi perkuliahan tentang obat tradisional Indonesia, antara lain konsep dan filosofi, jenis ramuan, dan pemanfaatan pengobatan tradisional Indonesia untuk kesehatan. Mahasiswa juga belajar mengenai tanaman obat dan simplisia, perkembangan regulasi dan industri obat tradisional. Kunjungan lapangan dilakukan ke industri jamu, pengobat tradisional dan pusat penjualan jamu di Surabaya.
Sejak diselenggarakannya, peserta datang
dari Malaysia, Brunei Darussalam, Myanmar, Thailand,
Filipina, Negeri Belanda dan beberapa negara Eropah lain.
Mengingat kebanyakan mereka tidak berasal dari program studi
ilmu kesehatan, maka perencanaan konten perkuliahan dan praktik
dirancang secara khusus agar mudah dipahami. Cicilia Putri,
S.Hum,
Administration for International Programs Airlangga
Global Engagement(
AGE), mengatakan, bahwa AMERTA diadakan bagi
mahasiswa asing untuk belajar dan mengenal kebudayaan Indonesia
di Jawa Timur dalam ilmu-ilmu sosial, kesehatan dan lain-lain.
"Pertukaran budaya semacam ini diharapkan dapat saling
menguntungkan bagi upaya membangun negara dan bangsa yang lebih
sehat, bahagia dan sejahtera", katanya.
Mahasiswa AMERTA membayar uang kuliah dan mendapatkan biaya hidup selama mengikuti program. (Mangestuti)