info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Pers Release

The 17th Asian Conference on Clinical Pharmacy

"Unity in Diversity and the Standardisation of Clinical Pharmacy Services"

 

ACCP merupakan konferensi besar dalam lingkup farmasi klinik di Asia dan telah dilakukan di berbagai negara terutama di Asia. ACCP mengusung visi akan menjadi kekuatan terkemuka di Asia dalam memulai dan mempromosikan praktek farmasi klinik, pendidikan, dan penelitian dengan mengadakan konferensi tahunan yang dirancang untuk mempromosikan konsep farmasi klinik dan menawarkan tempat untuk penyebaran dan pertukaran pengetahuan baru dan ide-ide dalam area praktik, pendidikan, dan penelitian di Asia. Anggota ACCP meliputi Jepang, Cina, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, Vietnam, Singapura, Iran

Ribbon Cutting Ceremony by Prof. Nasih, Universitas Airlangga's RectorPara Farmasis klinik menghadiri pertemuan ini untuk berbagi pengalaman mereka dalam praktek farmasi klinik dan transfer ilmu pengetahuan. The Asian Conference on Clinical Pharmacy telah diselenggarakan setiap tahun  sejak 1979 di Alabama, USA. Pada tahun 2017, konferensi tahunan ini diselenggarakan di Indonesia oleh Fakultas Farmasi Universitas Airlangga bekerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia, dan dibantu oleh Universitas Gadjah Mada, Universitas Sanata Dharma, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 

Prof. DiPiro gives lectureTema yang diangkat pada konferensi tahun ini adalah “Unity in Diversity and the Standardisation of Clinical Pharmacy Services”.  Tema ini dipilih dengan mempertimbangkan adanya perbedaan dalam perkembangan dan implementasi pelayanan farmasi klinis di setiap negara yang tentunya memberikan dampak pula terhadap dunia pendidikan dan penelitian.  

Konferensi tahun 2017 kali ini bertepatan dengan 20 tahun berdirinya ACCP. Untuk memberikan apresiasi, pada konferensi tahun ini diberikan Penghargaan yaitu:

  1. Penghargaan kepada negara penyelenggara konferensi ACCP lebih dari sekali
  2. Penghargaan kepada pendiri ACCP
  3. Penghargaan kepada mereka yang berjasa pada ACCP

 Kegiatan The 17th Asian Conference on Clinical Pharmacy bertujuan:

  1. Mendorong pengembangan kepemimpinan dan advokasi farmasi klinis dan di Asia.
  2. Mencari partisipasi praktisi pendidik peneliti, ilmuwan, administrator, mahasiswa, warga, rekan, dan lainnya yang berkomitmen untuk keunggulan dalam farmasi klinis di Asia.
  3. Mempromosikan praktek interdisipliner, pendidikan, dan model penelitian di Asia.
  4. Mempromosikan pembentukan program farmasi klinis yang kuat di perguruan tinggi farmasi di Asia.
  5. Mendorong metodologi pengajaran berbasis masalah pembelajaran, berdasarkan kasus pembelajaran, dan konsep pembelajaran aktif lainnya dalam pendidikan farmasi di Asia.
  6. Mendukung filsafat praktek yang mengidentifikasi pasien sebagai penerima manfaat utama dari layanan farmasi klinis.
  7. Mempromosikan praktek farmakoterapi yang mengoptimalkan hasil pasien dan mengembangkan praktisi berbasis pembuktian di Asia.
  8. Meningkatkan nilai layanan farmasi klinis dalam sistem pelayanan kesehatan di Asia.
  9. Mendorong dokumentasi layanan farmasi klinis dan intervensi di fasilitas pelayanan kesehatan di Asia.
  10. Membantu dalam pembentukan layanan farmasi klinis di semua pengaturan pelayanan kesehatan di Asia.
  11. Menyebarluaskan / mempublikasikan inovasi baru dan penelitian di bidang farmasi klinis di Asia.
  12. Mempromosikan penelitian farmasi klinis di Asia.

Poster Presentation Hall

 

 

The 17th Asian Conference on Clinical Pharmacy berlangsung pada tanggal 27 – 31 Juli 2017 di Tentrem Hotel Ballroom. Rangkaian Kegiatan meliputi:

  1. Pre-conference Workshop
    • Workshop diselenggarakan dengan tujuan sebagai media berlatih bagi para farmasis. Enam topik workshop yang ditawarkan yaitu: praktek kefarmasian, optimalisasi terapi pada pasien penyakit kardiovaskular, manajemen terapi antibiotik, preceptorship, manajemen terapi antikoagulan, dan terapi kanker. Pembicara workshop meliputi 10 pembicara (Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, U.S.A,)
  2. International Conference

Konferensi dilakukan sebagai media bertukar pemikiran dan pengalaman terkait farmasi klinis. Konferensi dilakukan selama 3 hari (28-30 Juli 2017). Kegiatan konferensi meliputi keynote lecture, plenary, symposium, oral dan poster presentation. KEYNOTE SPEAKERS

  • Prof. Nila Djuwita Moeloek

(Menteri Kesehatan RI)

disampaikan oleh:

Dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D., Apt.

(Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI)

  • Prof. Lilian Azzopardi, B.Pharm (Hons), M.Phil., Ph.D., M.Pharm.

(Professor and Head of Department of Pharmacy, Faculty of Medicine and Surgery, University of Malta, Malta)

  • Prof. Joseph T. DiPiro, Pharm.D

(Professor and Dean of School of Pharmacy, Virginia Commonwealth University, USA)

  • Prof. Charles F. Lacy, Pharm.D

(Professor of Pharmacy Practice and Vice-President of Executive Affairs College of Pharmacy, Roseman University of Health Sciences, Nevada, USA)

Pembicara pada sesi plenary adalah 4 pembicara (Indonesia, U.S.A), symposium sejumlah 47 pembicara.

  1. Site Visit

Kunjungan ke universitas dan rumah sakit dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2017. Peserta mendapatkan gambaran implementasi pendidikan, penelitian, dan praktek farmasi klinis di Indonesia.

Peserta ACCP 2017 sejumlah 1.270 meliputi para farmasis praktisi, akademisi, dan peneliti yang berasal dari berbagai negara yaitu Australia, Canada, China, Timor Leste, India, Indonesia, Iran, Jepang, Korea, Malaysia, Malta, Netherlands, Filipina, Singapura, Thailand, USA, Vietnam.

Salah satu luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini dan sekaligus merupakan keunggulan ACCP 2017 dibandingkan konferensi internasional sejenis adalah diterbitkannya the 17th ACCP Proceeding 2017 oleh CRC Press/ Balkema, Taylor and Francis Group. Lebih dari 100 artikel telah melalui review tahap pertama. Sebanyak 85 artikel telah dikirimkan ke CRC Press/ Balkema untuk direview.

Pada acara ini, dilaksanakan pula Borobudur Sunrise dan gala diner di Prambanan. Selain sebagai kegiatan sosialisasi, kegiatan ini bermanfaat pula untuk  memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia.