info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Apotek Farmasi Airlangga Surabaya tentang Pengelolaan Obat Rumah Tangga yang Baik

Foto bersama

Situasi pandemi saat ini menyebabkan masyarakat melakukan pembelian obat untuk penjagaan maupun pengobatan gangguan kesehatan yang dialami tanpa mengunjungi tenaga kesehatan. Hal ini berpotensi menyebabkan masyarakat tidak mendapat informasi yang cukup dan benar mengenai obat yang digunakan. Selain itu, pembelian obat yang tidak tepat dan berlebihan serta penyimpanan yang tidak sesuai dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Airlangga bekerja sama dengan Apotek Farmasi Airlangga yang merupakan apotek pendidikan milik Fakultas Farmasi Universitas Airlangga melakukan upaya pemberdayaan Masyarakat sekitar dalam pengelolaan obat rumah tangga yang baik dan benar.

Kegiatan ini melibatkan Duta Farmasi dan Mahasiswa Profesi Apoteker Universitas Airlangga dan dilaksanakan satu minggu penuh mulai tanggal 7-12 November 2022 dalam bentuk open house Apotek Farmasi Airlangga. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan lomba mendesain logo apotek yang akan secara resmi digunakan sebagai logo baru apotek saat ulang tahun ke-25 tahun 2023 nanti.

Media edukasi yang digunakan berbentuk kalender tahun 2023 dan memuat 12 macam informasi tentang pengelolaan berbagai bentuk obat yang biasa dipakai oleh masyarakat. Kedua belas macam bentuk sediaan tresebut antara lain: Tetes mata untuk anak dan dewasa, tetes hidung, semprot hidung, salep mata, salep kulit, sirup, drop, enema, supositoria, obat kumur, dan tablet effervescent. Informasi yang disajikan berupa cara menggunakan yang benar, cara menyimpan, dan berapa lama sediaan tersebut dapat disimpan. Diharapkan media tersebut dapat dijadikan panduan pengelolaan obat yang baik oleh masyarakat karena dapat tetap dibaca sewaktu-waktu selama satu tahun kalender berjalan.

Masyarakat yang terlibat dalam kegiatan open house tersebut sebanyak 62 orang pengunjung apotek dan sangat antusias mengikuti kegiatan. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, dapat ditingkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan obat di rumah sehingga dapat secara mandiri mengelola obatnya dengan benar. Selain itu juga dapat ikut menjaga kestabilan dan keamanan dari obat yang disimpan. Selanjutnya, mereka berharap kegiatan semacam ini dapat berkesinambungan dengan aktifitas lain diantaranya membantu masyarakat mengidentifikasi kelayakan obat yg sudah tersimpan di rumah. Sehingga dapat terus memberikan manfaat dalam pengelolaan obat yang benar di rumah tangga.