info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Seporsi Kolak Lezat Berlimpah Manfaat

Setelah sebelumnya sempat memberikan keterangan terkait manfaat kurma, kini Prof. Dr. apt. Mangestuti Agil, MS. kembali membahas satu lagi menu takjil yang sudah tidak asing di telinga kita, yaitu kolak. Kolak yang kita tahu tentunya dibuat dari 100 persen bahan alam. Kandungan zat bioaktif dari bahan-bahan tersebut tentu ikut andil dalam memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.

Pisang, ubi jalar, labu kuning, dan santan adalah beberapa bahan yang dijadikan sebagai bahan dasar untuk pembuatan kolak. Semua bahan tersebut haru dipanen tepat waktu agar kandungan gula, zat aktif, dan aromanya pas sehingga menjadikan kolak yang disajikan lezat.

Pisang diketahui mengandung gula, dan zat lainnya seperti vitamin B6, B12, mineral kalium, zat besi dan magnesium. Zat besi disebut dapat memacu produksi sel darah merah, sedangkan kalium tinggi yang terkandung pada pisang mampu mengatasi keseimbangan tubuh yang terganggu ketika dalam kondisi stress. Selain itu, pisang juga mengandung serat yang cocok digunakan sebagai pencegah kesulitas buang air besar.

Bahan kedua yang juga tidak boleh disepelekan adalah ubi jalar yang dipandang sebagai bahan "three in one" karena merupakan perpaduan biji-bijian, buah, dan sayur yang berkualitas. Maksudnya adalah ubi jalar memiliki kandungan zat pati seperti biji-bijian untuk makanan, tinggi kandungan dan pektin seperti buah, serta tinggi kandungan vitamin dan mineral seperti sayuran. Ubi jalar dapat memberikan efek antioksidan, pelindung jantung, antidiabetes, pelindung fungsi liver dan otak, antiradang, serta antimikroba. Khasiat itu secara keseluruhan dapat diartikan sebagai kemampuan melawan penyakit dan mendongkrak imunitas.

Bahan selanjutnya yaitu labu kuning yang dikenal sebagai sumber zat karoten dan juga mengandung pektin, mineral, vitamin A, C, E, serta likopen. Aktivitas vitamin C pada labu kuning juga memiliki kemampuan untuk melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Terakhir, bahan yang tak boleh ketinggalan adalah santan. Meskipun akhir-akhir ini ada fenomena menghindari santan yang kuat dimasyarakat, namun tahukan Anda bahwa menurut penelitian santan dapat mereduksi kolesterol? Selain itu, aktivitas antioksidan pada santan yang bekerjasama dengan protein, serat, dan asam fenolat mampu menjaga tubuh dari gangguan kesehatan. 

Sumber: Koran Jawa Pos section "HERBAL" yang ditulis oleh Prof. Dr. apt. Mangestuti Agil, MS.