info@ff.unair.ac.id +62-31-5937824

Prof. Fasich : Kerjasama Riset Bidang Farmasi Dulu

(*). “Kami dari Unair akan mengutamakan kerjasama di bidang yang paling mungkin, yakni life science, dimana kita mempunyai kekuatan sederajat dengan yang dimiliki mitra kerjasama. Dengan Kumamoto nanti untuk sementara diawali dari kerjasama riset bidang farmasi dulu, dan nanti bisa diperluas ke bidang lain. Prinsip kami, untuk bekerjasama itu harus memiliki posisi yang sejajar. Semua untuk kepentingan joint research,” demikian kata Prof. Fasich saat menjawab tawaran dari Universitas Kumamoto.

Agar dapat menembus ranking internasional, sebuah Perguruan Tinggi salah satunya harus rajin bekerjasama dengan pihak lain, khususnya di kalangan internasional. Sehubungan dengan itu, Universitas Kumamoto, Jepang, adalah salah satu rekan Unair dalam menjalin kerjasama internasional.

Dalam hal ini, Universitas Kumamoto menawarkan kerjasama penelitian (joint research) di bidang life science dengan pihak Universitas Airlangga. Tawaran tersebut ditempuh dalam rangka perluasan kerjasama riset global antara kedua perguruan tinggi, dimana keduanya sama-sama baru saja meraih status sebagai universitas yang otonom. Seperti halnya yang dituturkan oleh Prof. Fasich, bahwa pemerintah Jepang telah memberikan status otonom secara kolektif bagi perguruan tinggi di sana.

Disampaikan oleh Prof. Nabau Sakaguchi, Vice Rector, yang didampingi beberapa stafnya ketika berkunjung ke Karunair, Senin (26/2) siang kemarin. Sementara dari pihak Unair, hadir Rektor, Prof. Dr. Fasich, Apt, didampingi Wakil Rektor III, Dr Sunarko Setyawan, Dekan FK Prof. H.M.S. Wijadi, beserta Kabid Kerjasama dan Hubungan Internasional Unair, Dr. Rachmah Ida. Selain itu, hadir pula Pembantu Rektor III ITS, Dr. Achmad Jazidi.

Setelah memutar slide berisi potensi-potensi yang dimiliki Universitas Kumamoto, dikatakan Nabau Sakaguchi, Universitasnya merupakan salah satu PTN di Jepang yang secara serentak pada tahun 2004 diubah statusnya menjadi otonom, yang di sana disebut sebagai New University of Autonomic.

Dengan demikian, usaha menjalin kerjasama ke luar negeri, dimaksudkan untuk melebarkan sayap dari visi dan misi globalnya. Ini merupakan bagian dari Outgoing Big Project of Kumamoto University. Setelah Unair, pihaknya juga akan melakukan hal serupa bersama Universitas Indonesia (UI) dalam pekan ini juga.

Bagaimana dengan Universitas Airlangga ? Seperti yang dikatakan Prof. Fasich, sudah tentu Unair akan menerima dengan sepenuh hati tawaran tersebut, sebab salah satu agenda ke depan Unair-BHMN adalah mengokohkan jalinan kerjasama dengan perguruan tinggi mancanegara dalam rangka riset global.

Seperti diketahui, sebelum ini Unair juga telah melakukan joint research dengan perguruang tinggi asing. Seperti Universiti Saint Malaysia (USM), Kobe University (Jepang), Auckland University of Technology (AUT), serta beberapa universitas di Amerika, Jerman, dan yang lain.

Dalam kerjasama dengan Universitas Kumamoto, kedua belah pihak mengaku masih baru sebatas melakukan penjajagan. Namun demikian, sudah disepakati akan segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan MoU, khususnya di bidang life science yang diyakini juga akan muncul sebagai andalan Unair.